Guru Besar UGM Teuku Faisal Gantikan Dwikorita Jadi Kepala BMKG

CNN Indonesia
Senin, 03 Nov 2025 20:48 WIB
Teuku Faisal adalah akademisi UGM yang aktif dalam penelitian mitigasi bencana hidrometeorologi, yang juga dikenal sebagai alumni Taruna Nusantara.
Teuku Faisal Fathani berpose dengan alat sistem peringatan dini longsor dan mitigasi bencana hidrometeorologi yang dikembangkannya. (ANTARA/HO-Universitas Gadjah Mada)
Jakarta, CNN Indonesia --

Guru Besar Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) Teuku Faisal Fathani resmi menggantikan Prof Dwikorita Karnawati sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan mengatakan serah terima jabatan antara Dwikorita dan Faisal telah dilaksanakan pada Senin pagi di Jakarta dan dipimpin oleh Menteri Perhubungan Duddy Purwagandhi.

"Sudah mas, tadi pagi jam sembilan," kata Taufan di Jakarta, Senin (3/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Prof Faisal digelar di Kantor Kementerian Perhubungan pada hari yang sama. Hal itu mengacu pada ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana diubah dengan PP Nomor 17 Tahun 2020.

Taufan menerangkan pergantian pucuk pimpinan BMKG tersebut dilakukan seiring dengan masa purnatugas Prof Dwikorita Karnawati, yang telah memimpin lembaga itu sejak 3 November 2017.

Dwikorita--yang sebelumnya dikenal sebagai rektor perempuan pertama UGM--telah menjadi figur penting dalam modernisasi layanan BMKG. Termasuk di dalamnya untuk pengembangan sistem peringatan dini bencana berbasis sains dan digitalisasi informasi cuaca.

Dwikorita juga aktif di beberapa organisasi iklim global, menyusul dirinya sebagai anggota eksekutif di World Meteorogical Organization (WMO). Pada akhir masa jabatannya, ia memiliki gagasan visioner yakni meningkatkan kapasitas para peneliti muda BMKG meraih gelar doktoral bidang sains dan iklim di universitas ternama, seperti Oxford University Inggris.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut alasan pentingnya dibuat Center of Excellence (CoE) on Water and Climate Resilience atau Pusat Keunggulan Ketahanan Air dan Iklim atau di kawasan Asia Pasifik.Dwikoritas Karnawati saat masih menjabat Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/ Loamy N)

Alumni Taruna Nusantara

Sementara itu, Prof Teuku Faisal Fathani dikenal sebagai akademisi dan pakar kebencanaan dari UGM yang aktif dalam penelitian sistem peringatan dini longsor dan mitigasi bencana hidrometeorologi.

Teuku Faisal meraih gelar bidang Geoteknik dan Rekayasa Sabo, dari Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang 2005 dan profesor pada tahun 2017.

Dia juga pernah menjabat Ketua Umum Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (IKASTARA) periode 2020-2023.

Faisal merupakan alumni SMA Taruna Nusantara angkatan pertama (TN 1) dan dikenal luas di kalangan ilmuwan kebumian karena kiprahnya dalam riset dan pengabdian kebencanaan di berbagai daerah.

Dengan pengangkatan ini, BMKG diharapkan dapat terus memperkuat peran strategisnya dalam mendukung keselamatan publik, peningkatan literasi cuaca dan iklim, serta kolaborasi sains untuk menghadapi tantangan perubahan iklim di Indonesia.

(antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER