Fadli Zon Sebut Tak Ada Bukti Soeharto Terlibat Genosida 1965
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan Presiden ke-2 RI Soeharto tak terbukti terlibat dalam pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh terafiliasi PKI pasca kejadian G30S 1965.
Fadli pun mempertanyakan bukti atas tudingan genosida 1965-1966 yang dialamatkan ke Soeharto tersebut.
"Enggak pernah ada buktinya kan, Enggak pernah terbukti. Pelaku genosida apa? Enggak ada. Saya kira enggak ada itu," kata Fadli di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/11).
Fadli pun menantang pihak yang menyebutkan hal itu dengan membuktikannya lewat fakta sejarah.
Ia mengklaim hingga kini tak ada fakta sejarah yang bisa membuktikan klaim Soeharto terlibat dalam peristiwa tersebut.
"Mana buktinya? Kan kita bicara sejarah dan fakta dan data gitu. Ada enggak? Enggak ada kan?" ucap dia.
Isu ini mencuat bersamaan dengan penolakan usulan Soeharto mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Usulan itu menuai kontroversi di tengah masyarakat. Salah satunya dari Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (GEMAS) yang menyatakan usulan itu merupakan langkah yang mengecewakan.
"Hari ini Kemensos lewat menterinya juga sudah mengirimkan usulan nama yang diserahkan kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Tentu ini sebuah langkah yang mengecewakan tapi juga tidak mengagetkan," ujar Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya selaku perwakilan dari koalisi saat dihubungi, Selasa (21/10).
Bicara soal kejadian pasca G30S, peristiwa berdarah itu dimulai dengan terbunuhnya enam jenderal dan seorang perwira ABRI yang kini dikenang dalam sejarah Indonesia dengan sebutan 7 pahlawan revolusi.
Peristiwa itu juga diikuti oleh pembantaian terhadap ribuan anggota PKI. Seorang sejarawan sekaligus Indonesianis, Benedict Anderson memperkirakan setidaknya sekitar setengah juta orang dibantai.
Banyak buku yang menulis soal ini, salah satunya berjudul Pembantaian PKI di Jawa dan Bali 1965-1966 oleh Robert Cribb, buku lainnya ialah Musim Menjagal Sejarah Pembunuhan Massal di Indonesia 1965-1966 karya Geoffrey B Robinson.
Hingga kini memang banyak versi dan buku sejarah yang mengulas soal peristiwa itu. Namun pada pokoknya, peristiwa itu disebut bertujuan menggulingkan pemerintahan Presiden ke-1 Indonesia Sukarno dan mengubah ideologi negara dari Pancasila menjadi komunis.
Ada yang menyebut PKI menjadi dalang di balik peristiwa tersebut. Saat itu PKI dipimpin oleh PKI hasil Kongres ke-V yang diketuai Dipa Nusantara Aidit.
Lalu ada juga versi lain yang berpendapat bahwa pecahnya peristiwa G30S itu karena konflik di internal AD, keterlibatan CIA, Sukarno, hingga Soeharto.
(mnf/isn)