Tokoh adat di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten ikut turun tangan atas peristiwa begal yang dialami warga Baduy Dalam saat sedang berdagang di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Medi, perwakilan adat Baduy mengingatkan pelaku kejahatan atau pembegalan terhadap warganya segera menyerahkan diri ke aparat kepolisian setempat.
"Kita berharap pelaku kejahatan itu menyerahkan diri ke kepolisian," kata perwakilan adat Baduy yang juga Sekretaris Desa Kanekes Kabupaten Lebak Medi saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Kamis (6/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku begal terhadap warganya bernama Repan (17) diduga empat orang dengan mengendarai dua sepeda motor. Pelaku melukai tangan bagian kiri korban serta merampas uang Rp3 juta, satu unit handphone dan 10 botol madu.
Peristiwa ini dialami Repan saat sedang berjualan madu dan aksesori khas adat Baduy di kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (26/10).
Medi kembali mengingatkan keempat pelaku kejahatan tersebut segera menyerahkan diri ke kepolisian setempat.
Para tokoh adat Baduy pun kini berdoa agar pelaku kejahatan terhadap warganya segera ditangkap aparat kepolisian untuk diproses secara hukum.
"Kita mengecam pelaku kejahatan yang menimpa warganya itu dan supremasi hukum harus ditegakkan," katanya menjelaskan.
Medi mengatakan, Repan, menjual madu dengan berjalan kaki selama tiga hari ke Jakarta, karena dilarang adat jika menggunakan angkutan kendaraan.
Pihaknya tidak menyangka Repan menjadi korban pembegalan dan kejahatan, padahal sudah beberapa bulan berjualan relatif aman.
"Kami baru kali pertama warga Baduy menjadi korban kejahatan, sehingga tokoh adat mendesak kepolisian segera menangkap pelakunya," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki mengatakan pihaknya kini memburu keempat pelaku kejahatan dan perampasan terhadap Repan.
"Kami berharap pelaku kejahatan itu bisa tertangkap," katanya.