Sebanyak 11 siswa SMA 72 Jakarta yang menjadi korban ledakan mengalami gangguan penglihatan hingga pendengaran berkurang.
"Yang dirawat di sini ada sekitar 11 orang dan kebanyakan matanya kabur terus pendengarannya kurang. Untuk luka kecil, saya buka pos sini," kata Ketua RT 07 Kelurahan Kelapa Gading Barat Krissensiana Orol Hotmatua di Jakarta, Jumat (7/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara korban luka parah dibawa Balai Kesehatan Angkatan Laut di Kodamar. Lalu kemudian dirujuk ke RS Islam Cempaka Putih, RS Pertamina dan RS Yarsi.
Krissensiana mengatakan untuk korban luka parah langsung dibawa ke Rumah Sakit. Sementara dari 11 orang luka ringan dilakukan rawat jalan.
Menurutnya, ada dua orang dari 11 orang yang dirujuk karena luka parah di bagian telinga. Selain itu ada yang mengalami luka bakar di bagian punggung.
"Luka banyak yang tidak mendengar karena trauma ledakan," katanya.
Sebelumnya, ledakan terjadi di SMA 72, Kelapa Gading, Jakarta. Kepolisian menyebut ledakan terjadi setelah khotbah salat Jumat.
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menyebut ada 54 orang terluka akibat ledakan SMA 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11). Puluhan korban itu terdiri dari korban luka berat dan ringan, dan dilarikan ke RS Cempaka Putih, Jakarta Timur.
"Data awal kita terima kurang lebih 54 orang. Ada luka ringan, luka sedang, dan ada yang sudah pulang," kata Asep Edi kepada wartawan, Jumat.
Terbaru, Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah menyatakan 14 siswa masih dirawat inap di rumah sakit, dengan tujuh di antaranya memerlukan tindakan operasi.
Menurut Margaret, sejumlah korban sempat dibawa ke puskesmas, tetapi akhirnya dirujuk ke rumah sakit karena luka yang dialami cukup serius.
(fra/antara/fra)