Satu Korban Ledakan SMA 72 Alami Gendang Telinga Pecah Total
Direktur Utama RSIJ Cempaka Putih dr Pradono Handojo menjelaskan kondisi 13 korban ledakan SMA 72 yang masih dirawat di rumah sakit tersebut.
"Pada posisi siang ini, jam 12 tanggal 10 November, yang masih kami rawat jumlahnya 13 orang. Yang 11 dirawat inap biasa, sedangkan dua orang dirawat di Itensive Care Unit (ICU) dan High Care Unit (HCU)," kata Pradono saat ditemui di RSIJ Cempaka Putih, Senin siang.
Ia menambahkan, sejak insiden tersebut, Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSIJ Cempaka Putih telah menerima 49 pasien korban ledakan. Secara umum, para korban mendapat penanganan pada bagian telinga akibat gelombang ledakan.
"Yang dirawat 13 orang ini hampir semuanya kondisinya berangsur-angsur membaik. Secara umum kami dapati trauma yang cukup serius pada daerah pendengaran. Ada yang mengalami bolong total pada bagian gendang telinga, ada juga yang sebagian," ujarnya.
Untuk dua pasien yang masih berada di ruang intensif, Pradono menyebut keduanya menunjukkan perkembangan positif meski belum diperbolehkan pulang.
"Posisi tadi pagi sudah mulai membuka mata yang di ICU dan sudah bisa mulai menggerakkan tangan dan kakinya sesuai dengan perintah. Kemarin belum, namun alhamdulillah hari ini bisa. Dalam perjalanan ini masih membutuhkan upaya recovery yang cukup banyak karena luka bakar yang cukup banyak di daerah muka, kemudian juga ada patah di daerah rahang atas, dan juga beberapa hal yang lainnya yang tidak memungkinkannya untuk bisa segera pulang," terangnya.
Kondisi terduga pelaku
Pradono juga mengonfirmasi terduga pelaku yang menyebabkan ledakan di SMAN 72 turut mendapat perawatan medis di rumah sakitnya. Namun, ia menegaskan pihak rumah sakit tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan lebih jauh.
"Tentu terduga pelaku kondisinya juga berangsur baik, namun kami tidak mendapatkan otoritas dari pihak kepolisian untuk menceritakan lebih lanjut tentang kondisi beliau," ujarnya.
Insiden ledakan terjadi di SMA 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (7/11) terjadi sekitar pukul 12.15 WIB. Asal ledakan tersebut berasal dari masjid yang sedang melaksanakan salat Jumat dan memakan banyak korban.
Dari laporan terbaru di papan informasi Posko Pelayanan RSIJ Cempaka Putih, Senin (10/11) pukul 12.00 WIB, tercatat di tiga rumah sakit, RSIJ Cempaka Putih, RS Yarsi, dan RS Pertamina Jaya, korban mencapai 70 orang. Dari jumlah tersebut, 38 pasien sudah dipulangkan, sementara 32 lainnya masih menjalani perawatan medis.
Berdasarkan laporan terbaru, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut siswa-siswi SMA 72 Jakarta Utara sudah kembali mengikuti proses belajar mengajar secara online pada Senin (10/11). Hal tersebut nantinya akan terus dievaluasi secara berkala dan dan harapannya proses belajar mengajar secara offline akan kembali digelar mulai Senin (17/11).
(fam/isn)