Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mendesak Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan penjelasan soal kasus kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada udang di Cikande, Banten.
Evita meminta penjelasan pemerintah apakah udang yang terkontaminasi Cs-137, selain diekspor, juga dijual di dalam negeri.
"Ini yang didistribusikan dalam negeri enggak, Pak? Ini kan kita bicara udang ini yang diekspor. Ini dari tempat yang sama ini, dari sekian ratus perusahaan ini, ada yang didistribusikan dalam negeri enggak?" tanya dia dalam rapat kerja dengan Kemenperin, Senin (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, politikus PDIP itu mengaku curiga udang tersebut juga didistribusikan di dalam negeri. Dia karenanya meminta pemerintah fokus menginvestigasi dugaan distribusi udang tersebut.
"Ini kita yang luar negerinya aman, kitanya sudah pada kemakan sama kita semua. Ini jangan-jangan dia juga distribusi lokal yang tidak diambil tindakan apapun gitu loh," katanya.
Lihat Juga :![]() AGRI FOOD SUMMIT 2025 Dosen IPB Beber Efek Kasus Udang Terpapar Radioaktif ke Ekspor RI |
Dia mendesak Kemenperin menjelaskan ke publik apakah perusahaan udang yang terkontaminasi Cs-137 mendistribusikan produknya di dalam negeri.
"Saya ingin tahu keterangan dari sekian banyak perusahaan-perusahaan yang bapak katakan tadi, apakah produk mereka ini khusus ekspor saja, apakah ada yang didistribusikan secara domestik," ujar Evita.
"Ini hati-hati loh. Kita harus melakukan perlindungan terhadap rakyat kita, masyarakat kita. Kalau memang ada melakukan distribusi domestik itu juga harus ditarik dari pasaran, Pak," tegasnya.
Kasus radiasi Cs-137 menjadi perhatian internasional setelah otoritas Amerika Serikat (AS) dan Belanda mendeteksi paparan radioaktif pada dua jenis produk asal Indonesia, yakni sepatu kets dan udang beku.
US Customs and Border Protection juga mendeteksi Cs-137 pada produk udang beku asal Indonesia.
"Pada 14 Agustus 2025, US FDA merilis impor alert 9951 terhadap produk udang yang berasal dari Indonesia karena ada kontaminasi Cs-137. Udang ini diproduksi oleh PT Bahari Makmur Sejati yang berlokasi di kawasan industri Modern Cikande Industrial Estate," jelas Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta dalam rapat.