Polisi menemukan sebuah surat dalam kasus mahasiswi Universitas Pakuan Bogor yang terjatuh dari lantai tiga Gedung Manajemen dan kini dirawat intensif.
Kapolsek Bogor Tengah Kompol Waluyo mengatakan surat tulisan tangan yang ditemukan di barang pribadi korban kini menjadi bagian dari proses penyelidikan.
"Maafkan Ira bu, ayah, Ira cape Ira nyerah mental Ira rusak mental Ira hancur maafin Ira nyuhunkeun hampura saageung - ageung an hate ira tos teu kiat dinyenyeri ira cape maaf bu, ayah ira gagal jadi anak ibu sareng ayah teu cocok jadi anak yg baik," isi kalimat dalam surat mengutip Antara, Kamis (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arti dari isi surat itu "Maafkan Ira, bu, ayah. Ira lelah Ira menyerah, mental Ira rusak, mental Ira hancur. Maafkan Ira, mohon maaf sebesar-besarnya, hati Ira sudah tidak kuat menahan sakit, Ira lelah, maaf bu, ayah, Ira gagal menjadi anak ibu dan ayah, tidak pantas menjadi anak yang baik".
Namun, Waluyo menegaskan hingga kini polisi belum menyimpulkan penyebab insiden terjatuhnya Ira dari ketinggian.
Ia menjelaskan insiden terjadi pada Kamis (12/11), sekitar pukul 12.15 WIB saat tiga saksi melihat korban berada seorang diri di lantai tiga sebelum kemudian terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Pihak kampus mengevakuasi korban menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Mayapada (BMC) Bogor Timur. Korban diketahui bernama Ira Siti Nurazizah (21), mahasiswa semester tiga Program Studi Manajemen.
Rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi juga diperiksa untuk melengkapi keterangan saksi dan memastikan rangkaian peristiwa secara objektif.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan Towaf Totok Irawan menyampaikan keprihatinan mendalam dan menjelaskan bahwa kampus segera mengevakuasi korban serta menghubungi keluarga.
"Pihak fakultas dan universitas menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini serta berharap kondisi korban dapat segera pulih," ujarnya.
Ia menegaskan pihak kampus mendukung penuh proses penyelidikan dan memastikan keamanan lingkungan akademik tetap menjadi prioritas.
Universitas Pakuan juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi demi menjaga privasi korban dan keluarganya.
![]() |