Rekonstruksi Pembunuhan Kacab Bank, Ada Dua Tersangka dari Kopassus
Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus M Ilham Pradipta (MIP), kepala cabang bank yang menjadi korban penculikan hingga tewas, Senin (17/11).
Dalam rekonstruksi ini, penyidik menghadirkan 17 tersangka, termasuk dua di antaranya adalah prajurit Kopassus TNI AD.
Untuk 15 tersangka sipil terlihat mengenakan baju tahanan warna oranye, sementara tersangka prajurit Kopassus memakai baju tahanan warna kuning.
"Betul rekonstruksi perkara pembunuhan Kepala Cabang BRI oleh Subdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto saat dikonfirmasi, Senin.
Rekonstruksi ini turut dihadiri sejumlah aparat dari lembaga lain. Beberapa di antaranya Polisi Militer, Kejaksaan, termasuk dari pihak keluarga korban hingga Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Lihat Juga : |
Perlawanan terakhir korban
Dalam rekonstruksi yang digelar di lingkungan Mapolda Metro Jaya terlihat bagaimana detik-detik perencanaan untuk menculik korban.
Pantauan CNNIndonesia.com, rekonstruksi dimulai dari adegan yang memperlihatkan momen pertemuan Dwi Hartono, Serka Mochamad Nasir, Johanes Joko, dan Antonius Aditya di sebuah kafe yang disebutkan terletak di kawasan Kota Cibubur.
Selanjutnya, diperagakan juga momen saat para tersangka bertemu di sebuah supermarket untuk memberikan sebuah dokumen hingga uang sebagai operasional pekerjaan penculikan.
"Adegan 15 pertemuan Dwi Hartono, Antonius, Johanes Joko, Moch Nasir di Alfamidi pada tanggal 18 Agustus 2025. Kemudian Dwi Hartono mengambil uang di ATM dan menyerahkan uang ke Johanes Joko sebesar Rp30 juta sebagai dana operasional penculikan," kata penyidik.
Ilham yang merupakan kepala kantor cabang pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta Pusat menjadi korban penculikan dan pembunuhan.
Jasad Ilham ditemukan di area persawahan di Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8) pagi. Sebelum ditemukan tewas, korban diculik di parkiran sebuah pusat perbelanjaan kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (20/8).
Dalam kasus ini, polisi telah menangkap 15 orang tersangka. Salah satunya adalah Dwi Hartono yang dikenal sebagai crazy rich Jambi dan memiliki usaha bimbel online.
Selain 15 tersangka, dua prajurit TNI AD yang terlibat dalam kasus tersebut juga ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya yakni Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH.
Berdasarkan penyidikan, terungkap motif di balik penculikan dan pembunuhan itu lantaran ingin memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan. Rekening dormant adalah rekening yang tidak aktif digunakan untuk transaksi selama setidaknya tiga bulan.
"Motif para pelaku melakukan perbuatannya yaitu para pelaku ataupun tersangka berencana untuk melakukan pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang telah dipersiapkan," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Selasa (16/9).