Densus 88 Klaim Jaringan ISIS Lama Kembali Rekrut Anak dan Pelajar

CNN Indonesia
Rabu, 19 Nov 2025 03:40 WIB
Densus 88 ungkap jaringan lama ISIS rekrut pelajar dan anak. (Dok. Polri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Densus 88 Antiteror Polri menangkap lima perekrut anak-anak dan pelajar untuk masuk ke dalam jaringan terorisme. Salah satu perekrut diketahui merupakan sosok pemain lama.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan sosok pemain lama ini sudah pernah ditindak, namun kembali mengulangi perbuatannya.

"Dalam penegakan hukum ini, dua kategori ini ada ya. Pertama, pemain lama yang juga mencoba merekrut anak-anak kembali ya, dia sudah menjalani proses hukum, kemudian setelah lepas dia coba lagi merekrut beberapa anak," kata Mayndra dalam konferensi pers, Selasa (18/11).

Lima tersangka itu masing-masing berinisial FW alias YT (47) asal Medan, LM (23) asal Banggai, PP alias BMS (37) asal Sleman, MSPO (18) asal Tegal, JJS alias BS (19) asal Agam.

Namun, Mayndra tak membeberkan siapa sosok tersangka yang merupakan pemain lama tersebut. Ia hanya menyebut bahwa pemain lama ini terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

"Jadi untuk pemain lama yang ditangkap pertama kali oleh Densus 88, diketahui jaringannya berasal dari jaringan ISIS atau Ansharut Daulah," ujarnya.

Mayndra juga menyebut satu dari lima tersangka itu sempat merencanakan melakukan aksi teror di Gedung DPR. Namun, Mayndra tak membeberkan sosoknya, termasuk soal rencana teror yang dimaksud.

"Yang terakhir kemarin kami temukan, salah satu dari pelaku ini juga berkeinginan untuk melakukan aksi di Gedung DPR RI. Nah ini yang membuat harus segera dilakukan penegakan hukum," tutur dia.

Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap lima orang yang berperan merekrut anak-anak dan pelajar untuk masuk ke dalam jaringan terorisme.

Proses rekrutmen ini dilakukan dengan memanfaatkan ruang digital, mulai dari media sosial, game online, aplikasi pesan hingga situs tertutup.

Densus 88 juga telah mengidentifikasi ada 110 anak yang merencanakan aksi teror di sejumlah wilayah sepanjang tahun 2025. Jumlah ini meningkat signifikan imbas masifnya penyebaran doktrin di media sosial.

"Jadi artinya kita bisa sama-sama menyimpulkan bahwa ada proses yang sangat masif sekali rekrutmen yang dilakukan melalui media daring," kata Mayndra.

(dis/dal)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: 110 Anak Direkrut Jaringan Teroris

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK