Pendakian Gunung Semeru Ditutup Total Imbas Erupsi

CNN Indonesia
Rabu, 19 Nov 2025 21:40 WIB
Gunung Semeru di Jawa Timur erupsi pada Rabu (19/11). (Dok. PVMBG)
Lumajang, CNN Indonesia --

Pendakian Gunung Semeru hingga Ranu Kumbolo di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, dinyatakan ditutup total, menyusul erupsi Gunung Semeru, Rabu (19/11).

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Rudijanta Tjahja Nugraha, mengatakan penutupan pendakian ini berdasarkan pertimbangan rekomendasi radius bahaya dari PVMBG, yaitu 8 km dari puncak dan sektoral 20 km ke arah selatan-tenggara.

"Kegiatan pendakian Gunung Semeru (Ranu Kumbolo) dinyatakan DITUTUP sejak pengumuman ini dikeluarkan sampai dinyatakan aman untuk kegiatan pendakian," kata Rudijanta dalam keterangannya, Rabu (19/11).

Penutupan ini, kata dia juga sehubungan dengan informasi dari PVMBG tentang kenaikan tingkat aktivitas Gunung Semeru dari Level II (Waspada) ke level III (Siaga) dan selanjutnya menjadi Level IV (Awas) pada 19 November 2025 pukul 17.00 WIB

Rudijanta menyampaikan, bagi pendaki yang telah melakukan pembelian tiket melalui online, mereka dapat melakukan reschedule. "Adapun mekanisme reschedule akan disampaikan pada kesempatan berikutnya," ucapnya.

Sementara itu, sebanyak 178 orang dilaporkan masih terjebak lereng Gunung Semeru tepatnya di Ranu Kumbolo. Mereka terdiri dari pendaki, petugas, saver, porter hingga tim Kementerian Pariwisata.

Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Septi Eka Wardhani.

"Jumlah orang yang berada di Ranu Kumbolo 178 orang. Terdiri 137 orang pendaki, 1 orang petugas, 2 saver, 7 orang PPGST (Pendamping Pendakian Gunung Semeru Terdaftar), 15 porter, 6 orang dari tim Kementerian Pariwisata," kata Septi saat dikonfirmasi, Rabu (19/11).

Informasi terakhir, kata Septi, 178 orang itu masih berada di Ranu Kumbolo. Kondisi medan tak memungkinkan mereka untuk turun malam ini.

"Sore tadi teman PPGST menyampaikan bahwa evakuasi malam tidak direkomendasikan karena risikonya sama, terutama karena gelap, licin, dan beberapa lokasi jalur rawan longsor," tuturnya.

"Untuk sementara kami minta yang di Ranu Kumbolo tetap disana dalam posisi siap jika sewaktu-waktu memang harus turun malam sambil melihat situasi terbaru," kata dia.

(frd/wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK