Ratusan Ternak Mati karena Material Vulkanik Erupsi Semeru

CNN Indonesia
Kamis, 20 Nov 2025 17:53 WIB
Sebanyak 124 ekor ternak warga yang berupa sapi dan kambing dilaporkan mati usai disapu material vulkanik erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Sebanyak 124 ekor ternak warga yang berupa sapi dan kambing dilaporkan mati usai disapu material vulkanik erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)
Surabaya, CNN Indonesia --

Sebanyak 124 ekor ternak warga yang berupa sapi dan kambing dilaporkan mati usai disapu material vulkanik erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno mengatakan, jumlah itu terdiri dari 4 ekor sapi dan 120 ekor kambing milik warga.

"Hewan ternak terdampak ada 4 ekor sapi dan 120 ekor kambing," kata Satriyo, Kamis (20/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, korban luka akibat material panas erupsi Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur juga bertambah jadi tiga orang. Mereka mengalami luka bakar dan kini tengah di rawat di rumah sakit setempat.

"Tiga korban luka bakar saat ini sedang menjalani perawatan medis di RSUD Haryoto, dengan pengawasan intensif dari tim kesehatan," kata Satriyo.

Korban pertama dan kedua ialah sepasang suami istri yang tergelincir material panas Semeru saat berkendara di sekitar Gladak Perak, di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

"Korban atas nama Haryono (48) dan Normawati (43) warga Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Korban tergelincir tumpukan material panas saat melintas di sekitar Gladak Perak, dan saat ini dirawat di RSUD Haryoto, Lumajang," ucapnya.

Kemudian, ketiga bernama Hosen (44), warga Dusun Umbulan Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Dia dirawat di RSUD Pasirian.

"Korban [mengalami luka bakar] akibat banjir lahar Gunung Semeru dan terjebak di dalam rumah," ucapnya.

Selain itu, puluhan rumah dan bangunan fasilitas umum (fasum) di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang dilaporkan rusak berat akibat erupsi Gunung Semeru.

"Dampak kerusakan di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo terdata ada 21 unit rumah rusak berat, kemudian fasum yakni SDN Supiturang 2 rusak berat," kata dia.

Kemudian ada juga satu bangunan tempat ibadah atau musala di Desa Supiturang yang rusak berat akibat terjangan material erupsi Semeru.

Selain itu, kata Satriyo, ada juga jalan kabupaten penghubung Dusun Sumbersari dengan Dusun Gumukmas tertutup material vulkanik

Saat ini total pengungsi mencapai 191 jiwa. Jumlah itu turun dari data pengungsi malam tadi, sebab sebagian besar warga memutuskan untuk pulang untuk mengecek rumah mereka.

Mereka tersebar di delapan titik pengungsian yang ada di kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

"Total jumlah pengungsi kurang lebih 191 jiwa, data sementara," kata dia.

Gunung Semeru mengalami erupsi pukul 14.13 WIB hingga pukul 18.11 WIB, Rabu (19/11), dengan amplitudo maksimum 45 mm, durasi 14.283 detik dengan luncuran lebih dari 14 km mengarah ke Tenggara Selatan (Besuk Kobokan).

Tingkat Aktivitas Gunung Semeru saat ini berada di Level IV atau Awas. Pada pukul 19.56 WIB getaran banjir sudah tidak terekam. Erupsi berakhir namun status Awas tetap diberlakukan.

Pendakian Gunung Semeru hingga Ranu Kumbolo di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, juga dinyatakan ditutup total menyusul erupsi tersebut.

(frd/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER