Gus Yahya Ragu Surat Pemberhentian Diteken Rais Aam PBNU

CNN Indonesia
Minggu, 23 Nov 2025 05:34 WIB
Gus Yahya meragukan keaslian dokumen risalah yang menyebut pemakzulannya sebagai Ketum PBNU. Ia menilai dokumen tersebut tak memenuhi standar resmi organisasi.
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meragukan keaslian dokumen Risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU, yang berisi soal pemberhentian dirinya sebagai ketum. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD RAMDAN)
Surabaa, CNN Indonesia --

Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meragukan keaslian dokumen Risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU, yang berisi soal pemberhentian dirinya sebagai ketum.

Hal itu dikatakan Gus Yahya usai menghadiri Rapat Koordinasi Ketua PWNU se-Indonesia di Hotel Navator Surabaya, Jawa Timur, sejak pukul 19.33 WIB, Sabtu (22/11) malam hingga Minggu (23/11) pukul 01.00 WIB dini hari.

Gus Yahya mengaku belum menerima dokumen risalah itu secara fisik. Ia pun menilai dokumen yang saat ini beredar secara digital itu tak memenuhi standar resmi organisasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya belum menerima secara fisik surat apapun dari Syuriyah. Ya. Sampai sekarang secara fisik saya belum menerima. Adapun yang disebut sebagai risalah yang beredar di media sosial itu juga tidak memenuhi standar resmi dari dokumen resmi organisasi," kata Gus Yahya.

Pasalnya, kata Gus Yahya, dokumen resmi PBNU biasanya dilengkapi dengan tandang tangan digital. Hal itu agar berkas tersebut bisa benar-benar dipertanggungjawabkan.

"Karena kalau dokumen resmi itu tanda tangannya digital sehingga bisa benar-benar dipertanggungjawabkan kapan tanda tangannya oleh siapa dan seterusnya itu bisa dipertanggungjawabkan kalau tanda tangan digital," ucapnya.

Ia pun meragukan surat itu karena ditandatangani secara manual oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar. Menurutnya di zaman sekarang paraf bisa dengan mudah dipalsukan.

"Kalau tanda tangan manual itu bisa saja ya sekarang kan zaman begini kan gampang sekali membuat tandatangan scan ya. Maka kita lihat nanti," kata dia.

Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya tengah diterpa isu pemakzulan dirinya dari posisi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

Isu pemakzulan Gus Yahya terungkap melalui dokumen Risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU pertanggal 20 November 2025.

Dokumen risalah itu sendiri ditandatangani Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Namun belum terkonfirmasi keabsahan dokumen tersebut.

(fra/frd/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER