Polda Jateng Copot AKBP B Buntut Kematian Dosen Untag Semarang
Polda Jawa Tengah (Jateng) mencopot AKBP B dari jabatan Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng.
AKBP B diduga melanggar kode etik Polri terkait kasus kematian seorang dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang inisial D (35) alias Levi.
Menurut Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto pencopotan itu dilakukan sejak Senin (24/11).
"Betul sudah dicopot dari jabatannya, alasan pencopotannya pertama untuk menindaklanjuti temuan dugaan pelanggaran berat kode etik. Salah satu upaya kita untuk memberikan sanksi adalah pencopotan dahulu," kata Artanto saat dihubungi wartawan, seperti dikutip dari Detik, Rabu (26/11).
Artanto mengatakan, saat ini jabatan Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng masih kosong. Belum ada info terkait pengganti Basuki.
"Untuk sementara yang saya ketahui kosong," ujar dia.
Artanto mengungkapkan, Basuki sudah tinggal bersama dengan Levi di Mimpi Inn Kostel selama sekitar dua tahun. Namun, ia juga kerap pulang ke rumahnya di Kecamatan Tembalang.
"(Basuki masih pulang ke rumahnya yang di Tembalang?) Dua-duanya. (Maksudnya masih pulang ke rumah istrinya dan tinggal di tempat korban?) Iya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Bid Propam Polda Jateng telah menggelar hasil pemeriksaan atas dugaan pelanggaran yang dilakukan AKBP Basuki, Rabu, (19/11). Kesimpulannya, AKBP Basuki diduga melanggar Kode Etik Profesi Polri dan dipatsus (penempatan khusus) mulai 19 November hingga 8 Desember 2025.
"AKBP B diduga melakukan pelanggaran kode etik berupa tinggal bersama seorang wanita berinisial DLV tanpa ikatan perkawinan yang sah," kata Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Saiful Anwar, dalam keterangan tertulis, Kamis (20/11).
"Wanita yang merupakan dosen sebuah universitas di kota Semarang itu ditemukan tewas pada Senin, 17 November 2025 di sebuah kamar kos di wilayah Gajahmungkur, Kota Semarang," lanjutnya.
Baca berita selengkapnya di sini.
(detik/ugo)