Korban Pengeroyokan Oknum Anggota DPRD di Bekasi Lapor Polisi

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2025 23:30 WIB
Seorang pria bernama Fendy (41) melaporkan dugaan pengeroyokan yang diduga melibatkan anggota DPRD Kabupaten Bekasi berinisial N. (Istockphoto/stevanovicigor)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pria bernama Fendy (41) melaporkan dugaan pengeroyokan yang diduga melibatkan anggota DPRD Kabupaten Bekasi berinisial N.

Aksi pengeroyokan itu terjadi di sebuah restoran di Cikarang, Kabupaten Bekasi pada Rabu (29/10) malam. Saat itu, Fendy datang ke restoran sekitar pukul 20.30 WIB bersama beberapa rekannya.

Setelah makan selesai, sekitar pukul 23.30 WIB rekan-rekannya berpamitan pulang dan Fendy pun mengantar mereka hingga ke depan restoran. Saat itu, ia melihat sopir dari anggota DPRD itu terus menatap dirinya.

"Saya enggak tahu ada maksud apa. Kita juga khawatir kan, takut ada apa-apa," kata Fendy di Polda Metro Jaya, Rabu (26/10).

Singkat cerita, Fendy kembali masuk ke restoran sambil menunggu jemputan. Di saat yang sama, sopir juga masuk ke dalam dan kembali menatap dirinya.

Fendy kemudian bertanya langsung kepada anggota dewan tersebut soal maksud dan tujuan sopirnya terus menatap dirinya.

"Pak, kenapa sopir Anda lihatin saya terus?" kata Fendy menirukan pertanyaannya.

Namun, karena restoran dalam kondisi ramai dan diiringi musik, alhasil percakapan keduanya tak terdengar jelas. Fendy pun kembali menanyakan pertanyaan yang sama lantaran tak mendengar jelas jawaban dari anggota dewan itu.

"(Kemudian) bapak itu langsung berdiri, lari ke meja saya bersama teman-temannya. Ada 14 orang. 'Apa kamu nantang saya?' kata dia. Saya jawab enggak, saya cuma tanya. Baru ngomong begitu saya sudah dipukulin sama mereka," ungkap Fendy.

Fendy mengklaim dirinya pertama kali dipukul oleh anggota DPRD tersebut hingga akhirnya ia dikeroyok banyak orang. Fendy mengaku saat itu dirinya hanya bisa jongkok sambil melindungi wajahnya.

"Ada yang pakai botol, ada yang pakai kursi, ada yang tendang," ujarnya.

Menurut Fendy, aksi pengeroyokan ini menurutnya juga turut diketahui sekuriti Restoran Shao Kao. Sekuriti dan beberapa pelayan bahkan sempat berusaha melerai dan mengevakuasinya ke area dapur, lalu ke musala di bagian belakang restoran.

"Sekuriti bilang, 'Kamu jangan keluar dulu, mereka masih nyariin kamu.' Saya disuruh nunggu sampai aman," katanya.

Akibat pengeroyokan itu, Fendy mengaku mengalami sejumlah luka, termasuk benjol di mata, darah keluar di bagian wajah dan lengan, serta memar di kepala akibat hantaman botol.

Kasus ini, menurut Fendy, telah ia laporkan ke Polda Metro Jaya pada 30 Oktober 2025. Berdasar keterangan penyidik menurutnya kasus ini juga telah diambil alih oleh Polresta Bekasi.

"Harapan saya pelaku segera diadili," kata dia.

(fra/dis/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK