Ruwet Perkara Tumbler Tuku, KAI Tegaskan Petugas KRL Belum Dipecat

CNN Indonesia
Kamis, 27 Nov 2025 10:39 WIB
KAI Commuter mengingatkan bahwa barang pribadi yang tertinggal di KRL merupakan tanggung jawab pengguna untuk menjaga dan memperhatikan barang dengan baik. ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) membantah kabar pemecatan petugas KRL buntut aduan penumpang yang mengaku kehilangan tumbler Tuku.

Diketahui, pengakuan penumpang yang mengaku kehilangan tumbler dan berujung pemecatan petugas itu viral di media sosial. Warganet pun ramai membela petugas yang disebut sudah berupaya tanggung jawab untuk mengganti tumbler tersebut.

Corporate Secretary KAI Commuter Karina Amanda menyampaikan masih melakukan penelusuran lebih dulu untuk memastikan kejadian sebenarnya.

Karina menegaskan KAI Commuter tidak melakukan pemecatan sebagaimana isu beredar, karena memiliki aturan dan prosedur terkait kepegawaian yang tetap mengacu pada regulasi ketenagakerjaan.

"Sebagai tahap awal, tentunya kami melakukan koordinasi kepada pihak mitra pengelola petugas front liner," kata Karina dalam keterangannya, Kamis (27/11).

Karina menyebut seluruh petugas di lapangan selalu diarahkan untuk menjalankan SOP dengan baik agar pelayanan kepada pengguna tetap terjaga.

Karina pun kembali menegaskan tidak ada pemberhentian terhadap petugas front liner seperti yang ramai dibahas di media sosial.

"Pihak mitra masih melakukan evaluasi internal untuk melihat lebih jelas kondisi yang terjadi," ucap dia.

Disampaikan Karina, KAI Commuter akan melakukan evaluasi secara menyeluruh sehingga agar situasi serupa dapat dicegah ke depannya.

Karina turut mengingatkan bahwa barang pribadi yang tertinggal di dalam commuter line merupakan tanggung jawab pengguna. Karenanya, KAI Commuter mengimbau agar seluruh pengguna tetap menjaga dan memperhatikan barang bawaannya dengan baik.

Setiap stasiun memiliki layanan lost and found, sehingga barang yang ditemukan akan didata dan disimpan oleh petugas. Jika tidak diambil dalam kurun waktu tertentu di stasiun tujuan akhir, barang tersebut akan dipindahkan ke gudang pusat untuk penyimpanan lebih lanjut.

Karina berujar pengambilan barang tertinggal dilakukan mengikuti prosedur yang berlaku. Namun pada prinsipnya, KAI Commuter tetap mengajak seluruh pengguna commuter line untuk memastikan barang bawaannya aman dan tidak tertinggal.

"Barang bawaan merupakan tanggung jawab pelanggan," pungkas Karina.

Heboh isu petugas KRL dipecat ini bermula dari postingan seorang pengguna KRL bernama Anita yang mengaku kehilangan tumbler Tuku miliknya.

Lewat akun Threads @anitadwdl, ia menuliskan kronologi kehilangan tumbler Tuku tersebut dan menuding petugas tidak bertanggung jawab.

Dalam penjelasannya, Anita mengaku lupa hingga tasnya tertinggal di kereta Commuter Line rute Tanah Abang-Rangkasbitung.

Setelah melapor pada petugas keamanan di Stasiun Rawa Buntu, tas milik Anita berhasil ditemukan di gerbong khusus wanita.

Petugas sempat mengirimkan foto kondisi tas berikut isinya, termasuk tumbler Tuku yang dimaksud.

Karena soal prosedur, tas itu harus diambil di Stasiun Rangkasbitung.

Ketika Anita mengambil tas keesokan hari bersama suaminya, tumbler Tuku tersebut sudah tidak ada.

Ia kemudian menuliskan kekecewaannya atas kelalaian petugas KRL sampai akhirnya berujung viral.

Di sisi lain, petugas KRL bernama Argi memberikan klarifikasi melalui Threads bahwa ia menerima tas tersebut dari petugas lain dan meletakkannya di ruang jaga karena kondisi stasiun sedang ramai.

Ia mengaku tak sempat mengecek isi tas.

Argi juga sudah berinisiatif menawarkan penggantian tumbler Tuku tersebut, namun Anita dan suaminya menolak dan tetap membawa kasus ini ke media sosial.

Dalam pesan yang dikirimkan ke suami Anita, Argi mengungkapkan bahwa dirinya bukan pelaku yang mengambil tumbler tersebut dan sangat terpukul karena satu-satunya sumber pendapatannya hilang setelah unggahan itu viral.

(dis/gil)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK