Korban Banjir dan Longsor Sumut Bertambah: 43 Orang Tewas, 88 Hilang

CNN Indonesia
Kamis, 27 Nov 2025 15:23 WIB
Korban banjir dan longsor di Sumatera Utara terus bertambah. Kini ada 43 orang meninggal dunia dan 88 dinyatakan hilang.
Korban banjir dan longsor di Sumatera Utara terus bertambah. Kini ada 43 orang meninggal dunia dan 88 dinyatakan hilang. (Foto: Polda Sumut)
Medan, CNN Indonesia --

Cuaca ekstrem yang melanda Sumatera Utara (Sumut) memicu banjir dan longsor yang tersebar di 12 kabupaten/kota.

Data dari Polda Sumut tercatat total 212 orang menjadi korban, terdiri dari 43 orang meninggal dunia, 81 luka-luka, dan 88 lainnya masih dalam pencarian.

"Jumlah korban meninggal dunia 43 orang dan korban hilang 88 orang. Sementara itu, jumlah warga yang mengungsi mencapai 1.168 orang," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan, Kamis (27/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebutkan tercatat 221 kejadian bencana alam dengan rincian tanah longsor sebanyak 119 kejadian, banjir sebanyak 90 kejadian, pohon tumbang 10 kejadian dan angin puting beliung sebanyak 2 kejadian.

"Bencana alam tersebut tersebar di Kabupaten Mandailing Natal, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Serdangbedagai. Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara, Nias, Tapanuli Selatan, Humbahas, Padangsidimpuan, Kota Sibolga, Kabupaten Langkat," jelasnya.

Bencana paling banyak terjadi di wilayah Tapanuli Utara. Tercatat jumlah bencana alam yang terjadi sebanyak 54 kejadian dengan rincian longsor 40 kejadian, banjir sebanyak 12 kejadian, pohon tumbang sebanyak 2 kejadian. Akibat kejadian itu korban luka luka sebanyak 1 orang, meninggal dunia 9 orang dan korban yang belum ditemukan sebanyak 31 orang.

"Kemudian disusul Tapanuli Tengah dengan bencana alam sebanyak 44 kejadian dengan rincian longsor sebanyak 13 kejadian dan banjir sebanyak 31 kejadian. Korban meninggal dunia sebanyak 4 orang dan belum ditemukan sebanyak 3 orang," jelasnya.

Hujan dengan intensitas tinggi diprediksi masih terjadi di sejumlah wilayah. Kondisi ini membuat beberapa kawasan kembali berisiko mengalami longsor dan banjir susulan.

Data terbaru, empat wilayah yang sebelumnya tidak terdampak kini turut melaporkan bencana, yakni Langkat, Padang Sidempuan, Nias Selatan, dan Serdang Bedagai.

"Petugas masih melakukan pendataan di lapangan, termasuk laporan banjir di Kota Medan, Binjai dan Deliserdang. Tim gabungan juga melakukan rekayasa lalu lintas di titik-titik longsor serta memastikan jalur vital dapat segera dilintasi kembali," urainya.

Ferry menambahkan Polda Sumut mengerahkan 1.030 personel dari satuan kewilayahan, Brimob, Ditsamapta, hingga Bidokkes untuk mempercepat proses evakuasi dan penanganan darurat.

"Langkah yang dilakukan meliputi membersihkan akses jalan yang tertutup material longsor, melakukan pencarian dan pertolongan terhadap korban, memberikan layanan medis, menyediakan fasilitas komunikasi melalui jaringan Starlink, hingga mendirikan posko darurat dan dapur umum," paparnya

Polda Sumut menunggu kedatangan helikopter bantuan dari Mabes Polri untuk menjangkau daerah terisolasi serta mendistribusikan logistik. Rombongan Kapolda Sumut bersama sejumlah pejabat utama juga bergerak menuju Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan untuk memastikan percepatan penanganan.

"Selain itu, tiga Polres paling terdampak yakni Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara mendapat bantuan 6 truk logistik berisi makanan, minuman, pakaian, dan selimut bagi warga terdampak," paparnya.

(fnr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER