Polisi Beber Ayah Tiri Sempat Janjikan Alvaro Beli Mainan dan Makanan
Polisi membeberkan Alex Iskandar, ayah tiri Alvaro Kiano Nugroho (6) sempat menjanjikan membelikan korban mainan dan makanan. Janji itu disampaikan Alex saat menjemput Alvaro di Masjid Al Muflihun pada 6 Maret lalu.
Alvaro kala itu diketahui berada di masjid pada sore hari bersama teman-temannya untuk salat magrib.
"Selanjutnya dari situ, AKN karena sudah kenal dengan AI, karena ini merupakan ayah tirinya, dan selanjutnya AI juga menjanjikan AKN bersama-sama dengan dia keluar untuk membeli mainan dan makanan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Kamis (27/11).
Janji tersebut yang kemudian membuat Alvaro akhirnya ikut pergi bersama Alex. Dalam perjalanan, Alex kemudian mengajak Alvaro ke rumahnya dengan dalih ingin mandi terlebih dulu.
Saat di rumah, Alvaro rewel dan menangis lantaran mainan yang dijanjikan Alex tak kunjung dibelikan. Alex kemudian diduga kesal dan akhirnya membekap Alvaro, mencekik dan menindihnya hingga korban meninggal dunia.
Sadar Alvaro tewas, Alex menjadi panik. Laki-laki itu langsung mencari cara untuk menghilangkan perilaku bengisnya yang menewaskan Alvaro.
Saat itu, Alex sempat mencari tas yang rencananya ia gunakan untuk memasukkan jasad Alvaro. Namun, rencana itu ia batalkan.
"Dan akhirnya dia putuskan keluar untuk mencari kantong plastik sampah hitam yang besar itu dan akhirnya dia membeli beberapa kantong plastik dan dia kembali ke rumah," ucap Nicolas.
"Dan situ lah korban AKN ini diikat dengan tali rafia, diikat supaya bisa dimasukkan dengan baik di dalam kantong plastik hitam itu," sambungnya.
Selanjutnya, Alex meletakan kantong plastik berisi jasad Alvaro di garasi tiga hari. Kemudian, karena mulai membusuk, Alex memutuskan membuang plastik berisi jasad Alvaro itu ke Tenjo.
Alvaro Kiano Nugroho pun dinyatakan hilang sejak 6 Maret. Peristiwa bermula saat Alvaro izin untuk melaksanakan salat Maghrib di masjid dekat rumahnya di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Namun, selepas salat Magrib ternyata Alvaro tak kunjung pulang. Sehingga, keluarga mencari keberadaannya dan temannya mengaku tak bersamanya saat salat.
Delapan bulan setelah itu, Alvaro ditemukan meninggal dunia dan sudah menjadi kerangka. Polisi juga menangkap ayah tiri Alvaro, Alex Iskandar, pada Jumat (21/11) dan menetapkannya sebagai tersangka.
Namun, di tengah proses pemeriksaan, Alex malah bunuh diri pada Minggu (23/11) dengan cara gantung diri di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan.
(chri)