Kapolda Metro Ajak Satpam dan Satkamling Jaga Jakarta Jelang Nataru
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengajak para satpam dan satkamling (Satuan Keamanan Lingkungan) untuk ikut bersama menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan Asep saat memimpin apel Pam Swakarsa menjelang hari raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Jumat (28/11).
"Apel ini diikuti lebih dari 1.500 orang. Terdiri dari kurang lebih 800 personel Satpam dan 500 personel Satkamling," ujarnya.
Ia mengatakan peran dari satpam dan satkamling harus menjadi cerminan sinergi dalam menjaga ketertiban. Terlebih, kata dia, mobilitas masyarakat selama momen Nataru mencapai 45-60 persen dan diperkirakan bakal memadati sejumlah ruang publik.
"Hal tersebut menandakan akan ada peningkatan potensi gangguan Kamtibmas, seperti pencurian, pencopetan, scamming ATM, penipuan digital, dan kejahatan jalan lainnya yang memanfaatkan kelengahan kita semua. Untuk itu, kita tidak boleh gentar," ujarnya.
"Saudara-saudara, satpam dan satkamling adalah wajah keamanan terdepan yang hadir langsung di tengah-tengah masyarakat. Tugas kita bukan hanya menjaga, tapi juga menenangkan, bukan hanya mengawasi, tapi juga harus melindungi," imbuhnya.
Asep menambahkan satpam dan satkamling juga memiliki peran penting untuk membantu pengawasan di titik-titik rawan. Ia menyebut dengan adanya deteksi dini diharapkan bisa segera melapor jika terjadi gangguan ke Polsek atau Polres.
"Apel ini bukan seremonial semata, ini adalah sebagai simbol tekad bersama untuk menjaga Jakarta tetap aman, tertib, dan damai. Melalui Program Jaga Jakarta yang merupakan empat pilar, Jaga Warga, Jaga Lingkungan, Jaga Aturan, dan Jaga Keamanan. Mari kita wujudkan keamanan sebagai tanggung jawab bersama," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pengamanan di tempat ibadah selama perayaan Natal harus dilakukan secara steril dan terukur melalui sterilisasi serta pengaturan alur jemaat.
Pada malam pergantian tahun, personel diminta mewaspadai potensi bahaya seperti petasan, kebakaran, kepanikan massa maupun gangguan akibat konsumsi alkohol. Upaya deteksi dini dan pelaporan cepat juga harus menjadi prioritas dalam mencegah ancaman tersembunyi, termasuk aksi teror.
Asep memerintahkan seluruh personel bekerja disiplin sesuai SOP, menerapkan pengamanan berlapis di lokasi rawan, serta memberikan pelayanan humanis kepada masyarakat.
(fra/tfq/fra)