BMKG Ungkap Ancaman Bibit Siklon Pemicu Banjir Longsor, Ini Daerahnya

CNN Indonesia
Selasa, 02 Des 2025 10:06 WIB
Ilustrasi. BMKG mengingatkan adanya potensi bibit siklon lain yang berpotensi bencana hidrometeorologi pada periode November hingga Februari 2026. (Zajcsik/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi bibit siklon lain yang berpotensi bencana hidrometeorologi pada periode November hingga Februari 2026.

"Bahwa periode pada November sampai Februari nanti, ini sekarang kita masuk Desember, bahwa ada ancaman terjadinya atau terbangkitnya bibit siklon di perairan selatan dari Indonesia," kata Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani dalam rapat kerja di Komisi V DPR, Senin (1/12).

Wilayah yang harus meningkatkan kewaspadaan meliputi Bengkulu, Sumatra bagian selatan, Jawa bagian selatan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Papua Tengah hingga Papua Selatan.

Fathani menyebut meski hanya bibit siklon, namun itu berpotensi menjadi siklon tropis. Kondisi itu menyebabkan curah hujan yang tinggi, gelombang tinggi, hingga bencana hidrometeorologi.

"Ini adalah daerah-daerah yang rawan terjadinya bibit siklon yang dapat berkembang menjadi siklon tropis. Tentunya akan ada ancaman curah hujan tinggi, bencana hidrometeorologi, dan juga gelombang tinggi," ujarnya.


Menurut dia, masyarakat harus mulai bersiap. Terlebih jika siklon tropis dengan kategori tinggi terjadi pada daerah dengan jumlah penduduk yang padat.

"Kita perlu bersiap juga apabila siklon tropis dengan kategori yang lebih tinggi, lebih kuat, itu terjadi pada daerah-daerah atau provinsi yang padat penduduknya. Ini kesiapsiagaan perlu kita siapkan mulai sekarang," katanya.

Sebelumnya, Fathani menyebut hujan yang mengguyur Sumatra hingga menyebabkan bencana banjir hingga longsor merupakan anomali. Menurutnya, Sumatra diguyur hujan sebulan dalam sehari.

BMKG awalnya menjelaskan di Sumatra bagian Utara terdampak fenomena Siklon Tropis Senyar. Hal ini sempat diprediksi BMKG sekitar delapan hari sebelumnya dan telah memberikan peringatan ke pemerintah setempat.

"Siklon Tropis Senyar itu sudah bisa kita prediksi sekitar delapan hari sebelum proses pembentukan siklon. Jadi di daerah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat itu Kepala Balai 1, Balai Besar BMKG Wilayah 1 itu sudah mengeluarkan warning delapan hari sebelumnya, diulang lagi empat hari sebelumnya, kemudian dua hari sebelumnya," kata Fathani dalam rapat koordinasi di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin.

Dia meminta para kepala daerah dapat segera merespons untuk bergerak meningkatkan kewaspadaan. Informasi itu juga agar dapat diberikan langsung kepada masyarakat.

"Sehingga ada beberapa kepala daerah juga yang menangkap informasi itu dan menyampaikan secara langsung kepada jajarannya di tingkat daerah," jelasnya.

(thr/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK