Menteri LH Sebut Ada 8 Perusahaan Perparah Banjir di Sumut
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyebut terdapat delapan perusahaan yang diduga berkontribusi memperparah banjir di wilayah Sumatra Utara (Sumut).
Ia mengatakan delapan perusahaan tersebut terdiri dari perusahaan tanaman industri, tambang emas hingga perusahaan sawit. Hanif mengatakan mereka beraktivitas di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Batang Toru, Tapanuli Selatan.
"Batang Toru ini memang DAS jadi kotanya Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah ini ada di sisi lembahnya. Kemudian dia curam, sementara di curamnya itu ada aktivitas, saya mencatat ada delapan entitas," ujarnya kepada wartawan, Selasa (2/12).
Hanif mengatakan temuan ini juga terkonfirmasi dari hasil analisa citra satelit. Deputi Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian LH, kata dia, sudah melayangkan panggilan kepada delapan perusahaan itu pada Senin (8/12).
Ia menjelaskan pembangunan itu dilakukan untuk meminta penjelasan delapan perusahaan itu terkait dengan asal-usul kayu-kayu yang hanyut saat hujan deras di Sumut.
"Kami minta mereka menjelaskan semua persoalannya termasuk menghadirkan citra satelit resolusi sangat tinggi pada saat kejadian supaya bisa membuktikan ini kayu itu dari mana asalnya sehingga citra satelit itu harus dibawa ke kita untuk kita rumuskan," tuturnya.
Politisi PAN itu menegaskan harus ada pihak yang dimintai pertanggungjawaban atas bencana ini. Namun demikian, Hanif juga mengaku menyesal tidak mampu mendeteksi lebih jauh soal potensi bencana.
"Bukan berarti kita tidak sedang berbela sungkawa, kita sangat berduka. Kami sangat menyesal tidak mampu memberitahu hal in lebih lanjut kepada pemerintahan daerah sehingga menimbulkan korban jiwa," ujarnya
"Ini juga ketidakmampuan kita mendeteksi potensi bencana yang terjadi Akibat perubahan iklim ini," imbuhnya.