Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah membatalkan pernikahan putranya yang dijadwalkan pada 6-7 Desember 2025 imbas bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah daerah di wilayahnya.
Melalui unggahan Instagram-nya @dailymahyeldi, Senin (1/12), Mahyeldi menyatakan tidak pantas merayakan kebahagiaan pribadi ketika masyarakat lain sedang dalam kesulitan dan berduka.
"Kami atas nama keluarga besar Mahyeldi Harneli menyampaikan bahwa acara pernikahan putra kami yang sedianya akan dilaksanakan tanggal 6 dan 7 Desember 2025 kami batalkan di tengah musibah banjir bandang dan longsor yang telah merenggut banyak korban jiwa serta memaksa ribuan warga mengungsi kami merasa tidak pantas rasanya merayakan kebahagiaan ketika saudara kita sedang berjuang dan berduka," kata Mahyeldi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahyeldi juga menekankan amanah pemimpin di tengah musibah yang melanda ribuan orang sejak akhir November 2025.
"Sebagai ayah, tentu saya ingin hadir dalam momen bahagia keluarga. Namun sebagai gubernur, saya harus mendahulukan amanah," ujarnya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua undangan atas pembatalan tersebut yang merupakan bentuk hormat dan empati kepada masyarakat yang tengah berduka.
"Saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada karib kerabat dan seluruh undangan. Keputusan ini bukan hal yang mudah, tetapi inilah bentuk hormat kami kepada masyarakat yang tengah berjuang memulihkan kehidupan," katanya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban tewas dalam bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat bertambah menjadi 712 orang per Selasa (2/12) sore.
Berdasarkan data yang ditampilkan dalam situs resmi BNPB, jumlah korban hilang sebanyak 507 orang di tiga provinsi terdampak tersebut.
Rinciannya korban meninggal di Aceh sebanyak 218 orang dan korban hilang 227 orang.
Kemudian di Sumut, korban meninggal 301 orang dan korban hilang 163 orang. Lalu di Sumbar, korban meninggal 193 orang dan korban hilang 117 orang.