Basarnas Jelaskan Beda Data dengan BNPB Soal Korban Banjir Sumatra

CNN Indonesia
Rabu, 03 Des 2025 03:04 WIB
Kepala Basarnas, Mohammad Syafi'i menjelaskan perbedaan data korban banjir di Sumatra. Basarnas dan BNPB mencatat angka berbeda karena sumber yang berbeda pula.
Kepala Basarnas Mohammad Syafi'i mengungkap alasan perbedaan data dengan BNPB terkait jumlah korban banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. (ANTARA FOTO/Yudi Manar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Mohammad Syafi'i mengungkap alasan perbedaan data dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait jumlah korban banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Per Selasa (2/12), Basarnas mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut mencapai 583 jiwa dan korban hilang 553. Sedangkan, BNPB mencatat korban tewas telah mencapai 712 jiwa dan korban hilang 507.

Syafi'i tak membantah perbedaan data tersebut. Menurut dia, perbedaan data didasarkan pada temuan dan evakuasi di lapangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan Basarnas yang hanya bersumber dari tim di lapangan, data BNPB bisa bersumber dari masyarakat, kepala daerah, maupun TNI Polri.

"Karena BNPB ini sebagai koordinator dari seluruh kekuatan. Bisa dari informasi dari Pemerintah Daerah, ada dari TNI, dari Polri," kata Syafi'i di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/12).

Meski begitu, Syafi'i memastikan data Basarnas tetap bisa dipertanggungjawabkan. Menurutnya, data itu akan akan digunakan untuk bantuan dan pemulihan para korban.

"Namun yang dilakukan oleh Badan SAR Nasional sebenarnya akan dipertanggungjawabkan, karena itu hubungannya dengan santunan, dengan hak-haknya dari keluarga," ujarnya.

Berdasarkan data BNPB yang dikutip dari situs resmi mereka, mencatat jumlah korban meninggal dunia sebanyak 712 orang di tiga provinsi terdampak. Sementara korban hilang sebanyak 507 orang.

Rinciannya korban meninggal di Aceh sebanyak 218 orang dan korban hilang 227 orang. Kemudian di Sumut, korban meninggal 301 orang dan korban hilang 163 orang. Lalu di Sumbar, korban meninggal 193 orang dan korban hilang 117 orang.

Banjir bandang dan tanah longsor menerjang sekitar 50 kabupaten/kota di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Ribuan rumah warga rusak parah akibat banjir dan longsor yang terjadi pekan lalu tersebut.

Center of Economic and Law Studies (Celios) memperkirakan kerugian imbas banjir dan tanah longsor ini mencapai Rp68,67 triliun.

(thr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER