Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem geram dengan kepala daerah yang telat turun ke lapangan untuk memantau situasi banjir dan longsor di daerah masing-masing.
Menurutnya, mereka hanya memperlambat penanganan bencana karena kurangnya koordinasi apalagi adanya isu kepala daerah yang lari dari tanggung jawab saat bencana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan cengeng lah, harus proaktif membela masyarakat jangan lari. jangan ambil-ambil alasan, saya harapkan ke wali kota bupati yang cengeng," kata Mualem saat meninjau korban banjir di Aceh Timur, Kamis (4/12).
Ia juga memerintahkan kepala desa hingga camat harus lebih proaktif dalam penanganan dan memastikan bantuan bisa tersalur ke pengungsi.
"Semua instansi pemerintahan mulai dari keuchik (kepala desa) sampai camat itu harus proaktif," katanya.
Saat ini pihaknya masih fokus dalam penyaluran logistik agar merata terlebih dahulu, sehingga tidak ada lagi titik-titik lokasi pengungsian yang tidak mendapat logistik.
Kemudian akses kesehatan juga menjadi sorotan Mualem. Selama meninjau daerah parah terdampak banjir masih banyak pengungsi yang membutuhkan kehadiran petugas medis dan bantuan obat-obatan.
"Kita memaksimalkan terutama sembako dulu lalu masalah kesehatan dan kita sudah dapat dukungan dari Malaysia," katanya.
Ia menyebutkan dari 18 daerah yang terdampak bencana ada beberapa yang kondisinya cukup parah seperti Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Tengah, Aceh Timur, Bener Meriah dan Gayo Lues.
(fra/bas/fra)