Mualem: Pengungsi Meninggal Bukan karena Banjir, tapi Kelaparan

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Des 2025 01:36 WIB
Gubernur Aceh Muzakir Manaf prihatin dengan pengungsi bencana banjir dan longsor. Distribusi logistik lambat, banyak korban meninggal karena kelaparan. (Foto: Arsip Pemprov Aceh)
Aceh, CNN Indonesia --

Gubernur Aceh Muzakir Manaf merasa prihatin dengan kondisi pengungsi bencana banjir dan longsor di daerah yang masih terisolir.

Apalagi jumlah korban meninggal dunia terus berjatuhan seiring lambatnya distribusi logistik ke kawasan yang masih sulit dijangkau.



"Kondisi pengungsi sangat membimbangkan, mereka meninggal bukan karena banjir tapi meninggal karena kelaparan. Kondisinya sangat memprihatinkan," kata Mualem kepada wartawan usai berkeliling Aceh memantau daerah terdampak bencana, Jumat (5/12).

Mualem mengatakan daerah paling urgen saat ini ada di pedalaman Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, hingga Aceh Tengah.

Beberapa daerah di wilayah-wilayah tersebut belum sama sekali menerima bantuan logistik. Ia berharap pemerintah atau pihak terkait mengkhususkan bantuan ke wilayah tersebut agar tidak menumpuk di satu daerah saja.

Apalagi kuota logistik saat ini cukup jika dibagikan secara merata ke seluruh pengungsi.

"Saya tidak tahu berapa banyak dibutuhkan (logistik), yang kami tahu mereka cukup banyak membutuhkan sembako semuanya dan belum terjamah terutama ke pedalaman," katanya.

Wilayah pedalaman Aceh yang masih terisolir seperti Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah hingga Gayo Lues masih belum tersentuh bantuan logistik karena akses ke daerah itu sebagian hanya bisa lewat jalur udara.

Pemerintah Aceh pun mendesak pusat menambah jumlah helikopter agar distribusi bantuan bisa cepat tersalurkan ke daerah pedalaman.

Mualem mengatakan pedalaman Aceh yang terdampak banjir longsor kini kondisinya memprihatinkan. Dari laporan yang dia terima ada yang belum sama sekali menerima bantuan.

"Belum, belum (progres distribusi jalur udara). Helikopter tidak seberapa, hanya bisa membawa bantuan 1 sampai 2 ton. Kita perlu Hercules yang bisa membawa 5 sampai 6 ton, karena kita bisa suplai ke daerah-daerah terpencil," kata Mualem.

Setelah sepekan berkeliling Aceh untuk memantau daerah terdampak banjir longsor, banyak warga yang melaporkan ke dirinya bahwa desa-desa yang jauh dari ibu kota kabupaten kota belum menerima bantuan logistik.

Selain logistik Mualem juga menekankan kebutuhan mendesak berupa tenda pengungsian dan air bersih terutama untuk wilayah Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Utara yang masih terisolir.



Ia menyampaikan bahwa lima unit alat berat dari Medan telah diarahkan menuju Aceh Timur dan Aceh Utara untuk mendukung pembukaan akses.

Untuk itu dia meminta BNPB memprioritaskan pengiriman tenda dan air bersih dalam waktu sesingkat mungkin. Menurutnya dengan 41 titik jembatan putus di Aceh Utara saja, perlu percepatan dan koordinasi yang lebih solid agar distribusi sembako yang menumpuk di lapangan dapat segera bergerak ke desa-desa terdampak.

"Sembako banyak bertumpuk karena akses dan ini harus dipercepat distribusi," ujarnya.

Dari update posko tanggap darurat bencana Aceh Jumat (5/12) pukul 20:00 WIB korban meninggal dunia 349 orang dan hilang 92 orang.

(dra/dmi)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK