Sampah di Medan Melonjak 6.000 Ton per Hari Usai Banjir

CNN Indonesia
Senin, 08 Des 2025 18:49 WIB
Gunungan sampah kini menjadi pemandangan baru di berbagai sudut Kota Medan. Tonase sampah meningkat drastis menjadi 6.000 ton per hari.
Sampah kayu gelondongan pasca banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. (ANTARA FOTO/Yudi Manar)
Medan, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota Medan kini berjibaku melakukan pemulihan di berbagai sektor setelah banjir besar yang melanda pada 27 November 2025. Gunungan sampah kini menjadi pemandangan baru di berbagai sudut Kota Medan.

Wali Kota Medan, Rico Waas mengatakan pascabanjir tonase sampah meningkat drastis menjadi 6.000 ton per hari. Sehingga Pemko Medan menginstruksikan masing-masing kecamatan unjuk sigap berkordinasi dalam pengangkutan sampah.

"Kami informasikan kembali. Biasanya tonase sampah kita per hari sekitar 1.500 ton. Hari ini bisa mencapai 5.000-an ton. Bahkan pernah di satu hari, tiga hari ke belakang, itu pernah ada 6.000 ton per harinya," ungkap Rico, Senin (8/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rico peningkatan volume sampah itu terjadi karena hampir seluruh rumah warga di wilayah terdampak dipenuhi lumpur dan barang-barang yang tak lagi bisa digunakan. Mulai dari perabotan, pakaian, hingga perlengkapan rumah tangga.

"Karena apa? Di dalam rumah masyarakat yang terdampak ini, banyak barang yang rusak dan dibuang. Makanya, kita juga terlihat adanya penumpukan penumpukan sampah di beberapa jalan, ruas-ruas jalan kita. Sekarang masih dalam proses pembersihan sampah," sebut Rico.

Rico mengungkapkan banjir membuat rumah warga berlumpur. Untuk itu, dia menginstruksikan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Medan membantu warga membersihkan rumah.

"Tentunya banyak lumpur, sampah. Itu kita lakukan pembersihan. Kita bantu lewat Damkar, dan juga rekan-rekan kewilayahan untuk ikut membantu membersihkan daerah-daerah rumah," jelas Rico.

Selain itu, Rico juga menginstruksikan kepada puskesmas, rumah sakit hingga fasilitas kesehatan di Kota Medan ini untuk melayani masyarakat yang sakit akibat terkena dampak banjir tersebut.

"Tentu, masyarakat yang terdampak banjir pasti ada yang sakit. Kita data, beberapa sakit, yaitu kulit, diare, pusing, syok. Ini ada juga yang mungkin pernah luka, lagi operasi, juga terendam banjir, sehingga harus dioperasi ulang. Kami minta kepada seluruh rumah sakit untuk menangani pasien pasien tersebut," urainya.

Selanjutnya, Rico juga memastikan Pemko Medan melalui Disdukcapil Kota Medan dan Kecamatan se-Kota Medan melayani masyarakat yang mengalami kerusakan dokumen pribadinya yang terendam banjir.

"Lalu, dokumen-dokumen masyarakat yang terendam banjir, kami akan bantu secara seluruhnya, dari KK, KTP, Kartu Identitas Anak, dan lain sebagainya. Harus diprioritaskan untuk bisa dipulihkan. Kami akan bantu semuanya," ungkap Rico.

Disinggung berapa estimasi kerugian Kota Medan akibat banjir besar ini. Rico mengatakan pihaknya masih dalam penghitungan pihak Pemko Medan dan BPBD Kota Medan saat ini.

"Estimasi kerugian masih sama dalam penghitungan. Karena memang ada rumah-rumah yang rusak, dampak-dampak kepada rumah ibadah, jalan-jalan rusak, ini harus kami data. Sampai sekarang masih dalam pendataan dengan rekan BPBD," kata Rico.

(fnr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER