Gajah Dikerahkan Bantu Bencana, BKSDA Pastikan Prinsip Animal Welfare

CNN Indonesia
Selasa, 09 Des 2025 12:47 WIB
BKSDA Aceh menyebut penerjunan empat ekor gajah dalam penanganan dan pemulihan pasca dampak banjir di Aceh telah dilakukan dengan perencanaan matang.
Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak yang ditunggangi mahout bersama petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dan personel Polri membersihkan puing kayu yang menutupi jalan dan permukiman warga akibat bencana alam di Desa Meunasah Bie, Pidie Jaya, Aceh, Senin (8/12/2025). (ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA).
Jakarta, CNN Indonesia --

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyebut penerjunan empat ekor gajah dalam penanganan dan pemulihan pasca dampak banjir di Kabupaten Pidie Jaya telah dilakukan dengan perencanaan matang serta mengutamakan penerapan prinsip kesejahteraan satwa (animal welfare).

Kepala BKSDA Aceh Ujang Wisnu Barata mengatakan sebelum gajah jinak diturunkan ke lapangan, tim lebih dulu melakukan survei menyeluruh terhadap kondisi lokasi, aksesibilitas, tingkat keamanan, dan kebutuhan operasional.

"Hasil survei tersebut kemudian menjadi dasar penentuan rute, titik kerja, area istirahat gajah serta pengaturan durasi kerja yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi satwa," kata Ujang dalam keterangannya, Selasa (9/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disampaikan Ujang, sebagai bagian dari komitmen menjaga kesehatan gajah, tim juga memastikan area istirahat telah dipersiapkan secara memadai. Termasuk ketersediaan pakan yang cukup, suplemen pendukung, serta sistem pemantauan kesehatan yang dilakukan secara berkala.

Kebutuhan air minum satwa, kata dia, juga menjadi perhatian utama. Untuk menjamin kecukupan konsumsi air, tim pun menyiagakan satu unit mobil slip-on berisi tangki dan selang air yang standby setiap saat di lokasi kerja.

"Keempat Gajah terlatih diangkut menggunakan truk langsir dari tempat tambat menuju lokasi target penanganan, hal ini dilakukan untuk keamanan dan keselamatan Gajah termasuk menghidari stres sebelum mendukung penanganan area terdampak banjir," tutur Ujang.

Kata Ujang, penentuan titik-titik lokasi kerja juga telah dilakukan melalui koordinasi intensif dengan Bupati Pidie Jaya dan unsur Kepolisian setempat. Koordinasi ini tidak hanya memastikan keamanan seluruh personel dan satwa, tetapi juga mengatur batas waktu kerja agar gajah tidak bekerja melebihi kapasitasnya.

Dalam pelaksanaannya, tim yang diterjunkan terdiri dari delapan orang mahout, personel Polisi Kehutanan (Polhut) Resor serta dokter hewan lengkap dengan perlengkapan medis lapangan. Seluruh kegiatan turut mendapat pengawalan penuh dari unsur kepolisian, sehingga operasional dapat berlangsung tertib, aman, dan terarah.

Ujang menerangkan pemanfaatan gajah terlatih untuk penanganan bencana sebenarnya telah diterapkan di beberapa negara Asia. Termasuk Indonesia saat ketika bencana Tsunami Aceh tahun 2004 lalu.

Ia menyebut hal ini merupakan salah satu bentuk guna liman atau pemanfaatan gajah secara lestari dengan prinsip kehati-hatian. Sebab, gajah memiliki kemampuan yg membuatnya efektif dalam penanganan bencana selama dilakukan secara aman, didampingi mahout/petugas, dan mengedepankan kesejahteraan satwa.

"Dalam kondisi darurat sekarang ini, kami dari Balai KSDA Aceh memiliki moral dan tanggung jawab untuk membantu masyarakat. Kami dapat membantu salah satunya dalam upaya penanganan dan pembersihan material pasca bencana," ucap dia.

Lebih lanjut, Ujang mengatakan mobilisasi gajah terlatih ini merupakan langkah kolaboratif untuk membantu percepatan pemulihan kondisi lingkungan pasca banjir, terutama di wilayah yang sulit dijangkau alat berat.

Selain berfokus pada pemulihan, lanjut dia, misi ini juga menunjukkan komitmen kuat bahwa penggunaan satwa dalam operasi lapangan harus selalu menghormati dan menjaga kesejahteraannya.

"Ini bukti betapa Gajah bukanlah musuh manusia, jangan rusak habitatnya, jangan ganggu rumah mereka. Karena dalam situasi darurat, saat semua sudah lumpuh, Gajahlah yang akan melindungi manusia," pungkasnya.

(dis/ugo)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER