Sebab Upacara Naik Tahta Pakubuwana XIV Mangkubumi Tak Kunjung Digelar

CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2025 05:45 WIB
Upacara Jumenengan Dalem Nata alias kenaikan tahta raja SISKS Pakubuwono XIV Mangkubumi masih menunggu tanda alam.
Upacara Jumenengan Dalem Nata alias kenaikan tahta raja SISKS Pakubuwono XIV Mangkubumi masih menunggu tanda alam. (Detikcom/Tara Wahyu NV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Upacara Jumenengan Dalem Nata alias kenaikan tahta raja SISKS Pakubuwono XIV Mangkubumi hingga kini tak kunjung digelar.

Padahal anak tertua SISKS Pakubuwono XIII itu sudah hampir sebulan dinobatkan Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta menjadi raja menggantikan mendiang ayahnya yang wafat awal November 2025.

Saat ditanya soal prosesi Jumenengan Dalem Nata, Ketua LDA Keraton Surakarta, GKR Koes Murtiyah Wandansari menegaskan Pakubuwono XIV Mangkubumi sudah resmi menjadi raja Keraton Surakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi untuk tata upacaranya nanti kita mengikuti tanda alamnya seperti apa," kata Wandansari atau biasa disapa Gusti Moeng itu, Rabu (10/12).

Selain menunggu sinyal dari alam, LDA juga masih berkoordinasi dengan Pemerintah Republik Indonesia terkait pergantian penguasa Keraton Surakarta. Komunikasi dengan Pemerintah, kata Gusti Moeng, untuk menghormati mendiang Pakubuwono XII yang sudah menggabungkan diri dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Sebetulnya tidak menunggu, tapi kami menghormati apa yang sudah dilakukan oleh Sinuhun Pakubuwono XII. Pastinya beliau-beliau (Pemerintah) ini ada saran, ada arahan-arahan supaya itu lestari," kata dia.

Ia menambahkan, prosesi Jumenengan Dalem Nata SISKS Pakubuwono XIV Mangkubumi nantinya akan menampilkan Bedhaya Ketawang. Sesuai paugeran (aturan adat), Raja Keraton Surakarta wajib menggelar tarian sakral tersebut di Sasana Sewaka saat Jumenengan maupun Tingalan Jumenengan (peringatan kenaikan tahta).

"Itu (Bedhaya Ketawang) salah satu kelengakapan upacara Jumenengan dan itu suatu keharusan raja di Keraton Surakarta Hadiningrat," kata dia.

(syd/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER