Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta maaf atas insiden mobil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menabrak sejumlah siswa di sekolah di Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12).
"Atas nama pemerintah, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan menyayangkan kejadian ini. Kejadian ini tidak boleh terulang," Gibran dalam keterangannya, Kamis (11/12).
Gibran pun telah meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas peristiwa mobil pengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gibran juga meminta agar aparat penegak hukum menegakkan aturan yang berlaku dengan konsekuen sekaligus meminta evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tak terjadi lagi.
"Saya mendorong penanganan medis yang maksimal bagi para korban, serta pendampingan dan trauma healing bagi para siswa dan guru SDN Kalibaru 01," ucap dia.
Gubernur Jakarta Pramono Anung menyampaikan korban insiden itu mencapai 21 orang. Beberapa di antaranya menjalani perawatan di RSUD Koja dan RSUD Cilincing.
"Sampai sekarang ini tercatat ada 21 korban. Lima dirawat di Rumah Sakit Koja, satu guru, empat SD, dan enam di RSUD Cilincing. Saya tadi sudah melihat lima yang di Koja ini, mudah-mudahan tidak ada hal yang lebih parah dari itu," kata dia.
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri telah memerintahkan Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin dan Dirlantas Polda Metro Kombes Komarudin untuk mengusut tuntas kejadian tersebut.
"Saya akan tugaskan Dirlantas dan Dirreskrimum untuk memastikan tentang motif ataupun kejadiannya, kejadian yang tadi pagi pukul 06.39 WIB itu terjadi di sekolah SD Negeri 01," kata Asep di RSUD Koja, Jakarta Utara.
Asep mengatakan saat ini proses penyelidikan masih dilakukan. Olah tempat kejadian perkara (TKP) juga akan dilakukan mengusut penyebab insiden tersebut.
Terpisah, Kepala BGN Dadan Hindayana memastikan BGN akan mendukung penuh investigasi oleh pihak kepolisian.
Ia juga memastikan kejadian serupa takkan terjadi lagi ke depan.
"Kami juga akan bekerja sama penuh dengan kepolisian dalam proses penyelidikan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang," ujarnya.
(mnf/gil)