Update Bencana Sumatra 15 Desember: 1030 Tewas, 600 Ribu Mengungsi

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2025 18:28 WIB
Korban meninggal dunia akibat bencana di Sumatra bertambah jadi 1030 jiwa. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan informasi terbaru terkait jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di tiga provinsi di Sumatra. Hingga Minggu (14/12), korban meninggal dunia bertambah menjadi 1030 jiwa.

"Untuk korban jiwa meninggal dunia, ini bertambah 14 jiwa. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Dari 1.016 jiwa pada hari Minggu kemarin 14 Desember, saat ini menjadi 1.030 jiwa," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers, Senin (15/12).

Tambahan korban meninggal tersebut tersebar di tiga provinsi dengan rincian tujuh jiwa di Aceh, enam jiwa di Sumatra Utara, dan satu jiwa di Sumatra Barat.

Sementara untuk korban hilang, per hari ini berkurang enam jiwa, dari 212 orang menjadi 206 orang.

Kemudian untuk jumlah pengungsi, hari ini menjadi 608.940 orang, berkurang dari kemarin 624.670 orang. Aceh masih menjadi provinsi dengan pengungsi terbanyak yaitu 572.862 jiwa.

Dari tiga provinsi yang terdampak bencana, ada 28 kabupaten yang masih pada perpanjangan status tanggap darurat.

"Aceh 12 Kabupaten/Kota, Sumut 8 Kabupaten/Kota, dan Sumatra Barat 8 Kabupaten/Kota," ujarnya.

Untuk proses pemulihan, terutama daerah yang masih dalam status tanggap darurat, akan difokuskan dalam lima aspek, yaitu pencarian pertolongan, pemenuhan distribusi logistik, pembukaan akses jalur darat khususnya.

Kemudian pemulihan sektor komunikasi, dan pemulihan sektor energi dalam hal ini listrik dan BBM.

RS mulai berangsur beroperasi

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut rumah sakit terdampak bencana banjir Sumatra mulai berangsur beroperasi.

"Mengenai bencana. Rumah sakit di Sumatra, Pak, kita itu ada 41 yang tidak beroperasi pada saat 26 November. Sekarang Alhamdulillah, 100 persen sudah mulai beroperasi walaupun bertahap," kata Budi Gunadi di hadapan Presiden RI Prabowo Subianto pada Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Jakarta, Senin.

Budi Gunadi menyampaikan unit-unit dalam RS yang terdampak itu secara bertahap mulai beroperasi.

Misalnya, ada rumah sakit yang baru beroperasi unit IGD-nya saja, ada juga yang beroperasi ruang operasinya terlebih dulu.

"Nanti ini akan kita tingkatkan terus agar bisa di layanan full-nya jalan," ucap dia.

Tak hanya RS, Budi Gunadi menyampaikan sekitar 500 unit Puskesmas terdampak secara berangsur juga sudah mulai beroperasi.

Ia mengatakan dari jumlah itu, kini sebanyak 414 sudah beroperasi, tersisa sekitar 50 unit lagi yang belum beroperasi.

"Dia penting untuk melayani kesehatan masyarakat yang masih tinggal di rumah dan juga melayani kesehatan masyarakat yang ada di posko pengungsian," ujarnya.

(fam/mnf/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK