Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan sebanyak 28.131 koleksi Eugène Dubois dipulangkan dari Belanda ke Indonesia yang terdiri dari atap tengkorak (kepala), femur (tulang paha), dan gigi geraham dibawa secara hand carry.
Koleksi yang terdiri artefak atau fosil HomoErectus, yang kemudian dikenal dengan Java Man koleksi Eugene Dubois akhirnya resmi 'pulang kampung' ke Tanah Air. Selama ratusan tahun yang lalu, koleksi Eugene Dubois ini dipamerkan di Museum Naturalis Belanda.
Ia mengatakan koleksi tersebut langsung dibawa oleh Direktur Naturalis Museum Marcel Beukenboom dan diserahkan secara resmi oleh Duta Besar Belanda Untuk Indonesia Marc Gerritsen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi koleksi ini adalah koleksi masterpiece yang datang, dibawa secara hand carry (bawaan tangan), merupakan bagian dari kepala, kemudian femur, gigi," ujar Fadli di Museum Nasional Indonesia, Rabu (17/12).
Fadli menambahkan sisa dari total 28.131 koleksi ini akan dipulangkan secara bertahap karena jumlah yang banyak dan besar.
Ia menyebut kemungkinan proses pemulangan tersebut akan berlangsung tahun depan melalui satu pengiriman dengan kontainer-kontainer besar yang diperkirakan jumlah yang akan dibutuhkan sebanyak enam kontainer.
"Dan nanti akan datang lagi tambahan sisa dari 28.131, karena ini jumlahnya banyak dan besar, mungkin ini akan melalui satu shipment yang menggunakan kontainer-kontainer yang besar. Ini di dalam proses, kemungkinan tahun depan," lanjut Fadli.
Fadli menjelaskan, koleksi yang dipulangkan ini merupakan tahap awal dan yang dianggap paling penting dari koleksi 28.131 tersebut.
"Jadi ini yang awal dulu. Dan koleksi Dubois yang kembali ini adalah yang dianggap yang paling penting dari koleksi 28.000 tersebut. Masih banyak nanti koleksi-koleksi yang lain, baik itu temuan-temuan berikutnya dari Homo Erectus maupun binatang-binatang, fauna," imbuhnya.
Lihat Juga : |
Fadli menyebut negara menerima pengembalian koleksi ini tidak bermaksud untuk membuka kembali luka masa lalu, namun sebagai upaya untuk pemulihan.
"Kami berupaya membangun masa depan di mana akuntabilitas sejarah memperkuat rasa saling menghormati. Dan dengan kembalinya koleksi ini ke sumbernya, penelitian dapat terus maju dan berkontribusi pada produksi pengetahuan global melalui kolaborasi yang setara," ujar Fadli.
Museum dan Cagar Budaya (MCB) secara resmi membuka Pameran Tetap 'Sejarah Awal' di Museum Nasional Indonesia pada Rabu (17/12). Peresmian pameran ini bertepatan dengan serah terima pemulangan artefak dari Belanda ke Indonesia, termasuk fosil Homo Erectus atau Java Man.
Sebelumnya, Fadli menjelaskan koleksi tersebut terdiri dari 28.131 fosil, termasuk beberapa tulang yang disebut Homo Erectus atau 'Manusia Jawa' dan akan ditempatkan di Museum Nasional Indonesia.
"Jadi, hari ini kita menandai sebuah momen bersejarah. Kepulangan 'Manusia Jawa' (Java Man) ke Nusantara. Kembalinya mahakarya berupa 28.131 fosil dari Koleksi Dubois ke akar budayanya, ke tanah di mana kisah ini bermula," kata Fadli.
Fadli menekankan bahwa penemuan fosil Homo Erectus di Indonesia memiliki arti penting bagi sejarah peradaban dunia.
"135 tahun yang lalu, di tepian Sungai Bengawan Solo, Eugene Dubois menemukan penemuan yang mengubah pemahaman manusia tentang asal-usulnya. Pertama kali diperkenalkan sebagai Pithecanthropus erectus, yang kini dikenal sebagai Homo erectus, menjadi bukti monumental," kata Fadli.
Sebagai pameran tetap, Sejarah Awal akan menjadi salah satu pameran utama Museum Nasional Indonesia dan rujukan pembelajaran sejarah awal Nusantara.