Update BNPB: Korban Tewas Bencana di Aceh, Sumut, Sumbar Capai 1.090

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Des 2025 17:46 WIB
BNPB mencatat 1.090 orang meninggal akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Operasi pencarian dan identifikasi masih berlanjut.
Ilustrasi. Korban meninggal longsor di tiga provinsi terus bertambah. (ANTARA FOTO/ERLANGGA BREGAS PRAKOSO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, terus bertambah. Hingga Sabtu (20/12), total korban jiwa yang meninggal dunia mencapai 1.090 orang.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan jumlah tersebut bertambah 19 orang dibandingkan data sehari sebelumnya yang mencatat 1.071 korban meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk hari ini, 20 Desember, jumlah total korban meninggal dunia bertambah 19 jiwa. Sehingga secara keseluruhan menjadi 1.090 jiwa. Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya," ujar Abdul dalam jumpa pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB, Sabtu (20/12).

Berdasarkan rekapitulasi data BNPB, Provinsi Aceh menjadi wilayah dengan jumlah korban meninggal terbanyak, yakni 472 orang. Selain itu, tercatat 32 orang masih dinyatakan hilang, sementara jumlah pengungsi mencapai 483.691 jiwa.

Di Aceh Utara, jumlah korban meninggal bertambah signifikan sebanyak 15 orang. Penambahan korban juga terjadi di Kabupaten Bireuen satu orang, Aceh Tenggara satu orang, serta Kabupaten Gayo Lues satu orang.

Sementara itu, di Sumatra Utara, jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 370 orang, dengan 72 orang masih dilaporkan hilang. BNPB mencatat jumlah pengungsi di provinsi tersebut mencapai 17.759 jiwa.

Adapun di Sumatra Barat, korban meninggal dunia mencapai 248 orang, dengan 82 orang masih dinyatakan hilang. Jumlah pengungsi di wilayah ini tercatat sebanyak 9.078 jiwa.

Secara keseluruhan, BNPB mencatat total korban hilang akibat bencana banjir dan longsor di tiga provinsi tersebut mencapai 186 orang, sementara jumlah pengungsi sebanyak 510.528 jiwa. Meski demikian, jumlah pengungsi mengalami penurunan sekitar 16 ribu orang seiring sebagian warga mulai kembali ke rumah untuk membersihkan permukiman mereka.

Abdul menyebutkan operasi pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan secara terbatas namun optimal, terutama di wilayah Aceh dan Sumatra Barat. Di Aceh, sedikitnya enam kabupaten masih menjadi fokus pencarian untuk memastikan tidak ada lagi korban tertimbun di kawasan permukiman dan wilayah terdampak.

Selain itu, proses identifikasi korban terus diintensifkan guna memastikan data korban secara by name dan by address. Langkah ini dinilai penting untuk pemenuhan hak-hak ahli waris, termasuk terkait hunian sementara maupun hunian tetap.

"Untuk data orang hilang, kami terus melakukan pemutakhiran dari tiga posko berdasarkan laporan berjenjang, mulai dari tingkat RT, RW, kampung, hingga kelurahan. Proses ini kami harapkan segera rampung agar bisa masuk ke tahap transisi darurat," ujarnya.

BNPB memastikan kebutuhan dasar para pengungsi, terutama pangan, masih terus dipenuhi melalui dapur umum yang beroperasi di sejumlah titik pengungsian.

(tis/tis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER