Pengunjung Kecewa Keraton Surakarta Tutup Saat Liburan
Keraton Surakarta dibanjiri pengunjung dari berbagai daerah, Sabtu (27/12). Sayangnya, pintu museum Keraton yang menjadi akses wisatawan memasuki bangunan inti Keraton masih digembok.
Pantauan CNNIndonesia.com, gerbang menuju Museum Keraton Surakarta masih digembok. Di gerbang berwarna biru itu terpampang tulisan "Maaf Hari Ini Kraton dan Museum Tutup".
Seorang pengunjung asal Mojokerto, Aryanto mengatakan sengaja mampir ke Solo bersama keluarga untuk berkunjung ke Museum Keraton Surakarta.
"Ya gela (kecewa). Kita ke sini ingin melihat Keraton Solo seperti apa. Ternyata tutup," kata dia.
Untuk mengobati rasa kecewa, Aryanto dan keluarga berjalan-jalan di sekitar Keraton Surakarta.
"Akhirnya cuma bisa foto-foto di luar bareng prajurit jaga," kata dia.
Senada, pengunjung dari Sidoarjo, Salman Abdillah mengaku kecewa mendapati pintu Keraton Surakarta tertutup bagi wisatawan. Ia akhirnya menyewa becak untuk mengelilingi Keraton dari luar.
"Sudah jauh-jauh sampai sini ternyata tutup. Dari pada enggak ngapa-ngapain, kita keliling naik becak," kata dia.
Tutupnya Museum tersebut tak lepas dari dualisme kepemimpinan di internal Keraton Surakarta.
Lembaga Dewan Adat (LDA), pendukung SISKS Pakubuwono XIV Mangkubumi menyebut pintu Museum Keraton Surakarta digembok oleh kubu Pakubuwono XIV Purbaya.
Ketua Eksekutif LDA, KPH Eddy Wirabumi mengatakan kubu PB XIV Purbaya mengganti kunci-kunci termasuk Museum Keraton saat petinggi LDA sedang berada di Jakarta untuk memenuhi undangan Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Saat itu, sejumlah petugas dari Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jateng-DIY tengah menggarap renovasi dan konservasi di sebagian ruang museum.
"Bahkan pegawai BPK yang sedang melakukan konservasi diusir," kata Eddy.
Kubu PB XIV Purbaya akhirnya mengizinkan petugas BPK untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Namun, menurut Eddy, penggembokkan tersebut menghambat pengerjaan renovasi museum.
"Tapi ternyata itu pun belum final dan sekarang masih dalam posisi digembok," kata dia.
Ia menyayangkan hingga saat ini pintu museum masih ditutup sehingga pengunjung tidak bisa memasuki Keraton Surakarta.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat yang sebetulnya sangat disayangkan," kata dia.
"Ini liburan, kesempatan mereka untuk bisa mendapatkan informasi tambahan tentang Museum Keraton. Tapi setelah direnovasi malah sekarang gembok rapat," lanjutnya.
Meski demikian, Eddy mengatakan pihaknya akan berusaha agar wisatawan tetap mendapat akses ke dalam keraton.
"Nanti mungkin kita carikan solusi agar masyarakat yang datang di tengah-tengah suasana liburan ini tetap bisa menikmati walaupun terbatas," kata dia.
Suami GKR Wandansari alias Gusti Moeng itu membuka kemungkinan masyarakat memasuki Keraton Surakarta lewat Kori Kamandungan. Kori Kamandungan sendiri sebenarnya bukan akses keluar-masuk Keraton untuk umum.
"Nanti akan kami sampaikan kepada keluarga besar termasuk Gusti Moeng juga Sinuhun yang sekarang agar aksesibilitas bisa diberikan walaupun terbatas. Dulu kan pernah ya kita ini buka akses dari Kamandungan langsung masuk ke pataran lalu kembali lagi," kata dia.
(syd/isn)