Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah alias Dek Fadh menyayangkan insiden ricuh yang terjadi terkait pengibaran bendera bulan bintang oleh warga yang memprotes penangulangan bencana di Aceh Utara.
Dirinya pun berpesan agar semua pihak, termasuk TNI dan eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM), untuk menjaga kekompakan untuk membantu korban bencana hidrometeorologi yang sporadis melanda Aceh.
Penanggulangan bencana sporadis yang terjadi akhir November lalu masih berlangsung hingga kini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepada semua pihak TNI, Polri, GAM dan masyarakat, kami Pemerintah Aceh sangat menyayangkan apa yang telah terjadi tadi malam di Aceh Utara," kata Dek Fadh dalam sambutannya saat peringatan 21 Tsunami Aceh di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (26/12) seperti dikutip dari detikSumut.
Ia kemudian menyampaikan harapan agar seluruh pihak bersatu dan menjaga kekompakan untuk membantu korban banjir di Aceh yang menewaskan ratusan orang tersebut. Dek Fadh juga berharap insiden kericuhan tersebut tidak terjadi lagi.
"Mungkin peristiwa yang semalam terjadi di Aceh Utara mari kita akhiri sama-sama dengan kebaikan. Niat kita kebaikan semua adalah untuk membantu saudara-saudara kita yang mengalami bencana," jelas politikus Gerindra itu.
Ia juga berpesan agar seluruh pihak baik TNI dan Polri serta GAM menahan diri dan fokus pada membantu warga Aceh yang kini masih harus berjuang usai dilanda bencana banjir besar.
"Kami berharap kepada TNI, Polri, menahan diri arogansi di lapangan. Mari kita jaga kekompakan, kita bersatu padu untuk membantu saudara-saudara kita yang lagi mengalami bencana ini. Sekali lagi, saya mohon kepada seluruh masyarakat Aceh, kepada relawan yang saat ini telah membantu bersusah payah dalam bencana ini TNI, Polri, GAM, ayo semua kita jaga kekompakan," kata Dek Fadh.
Sebelumnya, pada Kamis (25/12), TNI-Polri melakukan razia gabungan di jembatan Krueng Mane, Aceh Utara.
Aparat memeriksa kendaraan yang melintas dan orang-orang yang ikut dalam konvoi tersebut diminta turun. Aparat juga menyita bendera bulan bintang yang dibawa warga tersebut.
Dalam razia itu, sejumlah anggota TNI tampak membawa senjata laras panjang. Bahkan dalam video yang viral, sejumlah warga mendapat tindakan kekerasan dari aparat.
"Itu salah paham, saling memaafkan, sudah selesai dan damai," jelas Kapendam Iskandar Muda Kolonel T Mustafa Kamal kepada detikSumut.
Mustafa Kamal juga menyebut saat ini situasi di Aceh sudah aman dan damai. Pihak TNI kembali fokus membantu penanggulangan bencana.
"TNI fokus membantu penanggulangan bencana alam," jelasnya.
Baca berita lengkapnya di sini.
(kid)