Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menekankan pentingnya empati terhadap korban bencana di Sumatra saat perayaan malam Tahun Baru 2026.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk tidak menggelar pesta kembang api pada malam Tahun Baru 2026 besok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi yang paling penting sebenarnya bukan kembang apinya, tetapi empati kita terhadap peristiwa yang terjadi di Aceh, di Sumatera Utara, dan juga di Sumatera Barat," ujar Pramono di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (30/12).
Pramono mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait imbauan untuk tidak menggelar kembang api.
"Jadi kemarin kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan ketika saya bertemu dengan Bapak Kapolri, Bapak Kapolri kan juga sudah membuat statement bahwa semua masyarakat diminta untuk tidak membuat kembang api," katanya.
Politikus senior PDIP itu memastikan bakal mengambil sikap tegas apabila masih ada pihak yang menggelar pesta kembang api.
Namun, kata Pramono, penggunaan kembang api oleh masyarakat secara perorangan tidak dapat sepenuhnya diatur oleh pemerintah daerah.
"Tetapi kan kalau perorangan, apa, tidak bisa diatur untuk itu. Dan ini kan juga merupakan sebagian dari tradisi yang ada," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menegaskan pihak kepolisian tidak akan mengeluarkan izin pesta kembang api pada malam puncak pergantian Tahun Baru 2026 pada Rabu (31/12) esok hari.
Selain itu, sejumlah kepala daerah juga sudah menyatakan tak ada pesta kembang api pada tahun baru nanti, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Langkah itu diambil karena Indonesia masih dalam suasana kedukaan akibat bencana banjir dan longsor yang sporadis melanda tiga provinsi di Sumatra pada akhir November lalu.
"Yang jelas dari Mabes, kami tidak memberikan izin untuk perayaan kembang api yang biasa dilaksanakan di tutup tahun," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (23/12).
Sigit menyerahkan teknis terkait razia dan sanksi perayaan kembang api tahun baru kepada kepolisian daerah (Polda) masing-masing wilayah.
"Kami tidak memberikan rekomendasi untuk penggunaan kembang api akhir tahun karena kita tahu situasi saat ini semuanya sedang menghadapi situasi yang kita merasakan suasana kebatinan yang sama, dan kita sama-sama mendoakan saudara-saudara kita yang sekarang terdampak bencana di Sumatra," ujarnya.
(fra/nat/fra)