Virus Super Flu Masuk Indonesia, Warga Diimbau Tidak Panik

CNN Indonesia
Rabu, 31 Des 2025 14:41 WIB
Kemenkes deteksi kasus super flu subclade K di Indonesia. DPR minta langkah mitigasi dan pemeriksaan pelaku perjalanan internasional untuk mencegah penyebaran.
Ilustrasi virus influenza. (Istockphoto/wildpixel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan telah mendeteksi kasus 'super flu' infeksi Influenza subclade K di Indonesia. Sebelumnya super flu itu heboh karena penularannya yang melonjak di sejumlah negara Eropa hingga Amerika.

Sementara di Indonesia, Kemenkes menyatakan kasus terkonfirmasi sejak Kamis (25/12) lalu.

"Pada tanggal 25 Desember 2025, Balai Besar Laboratorium Kesehatan melaporkan telah ditemukan Influenza A (H3N2) clade 3C.2a1b.2a.2a.3a 1/K, atau yang dikenal dengan subclade K," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Penyakit Menular Kemenkes Prima Yosephine, Selasa (30/12), dikutip dari detikhealth.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons hal tersebut, Komisi IX DPR yang membidangi kesehatan meminta Kemenkes melalukan sejumlah langkah mitigasi dan penanganan.

"Kemenkes harus melakukan mitigasi dan surveilans untuk mengetahui apakah 'super flu' sudah masuk ke Indonesia atau belum," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Yahya Zaini  kepada wartawan, Selasa (30/12).

Selain itu, Yahya menekankan pentingnya pemeriksaan terhadap pelaku perjalanan internasional. Khususnya yang datang dari AS maupun negara lain yang terindikasi terdampak penyakit 'super flu'.

"[Perlu] melakukan pemeriksaan terhadap orang yang datang dari Amerika atau dari luar negeri di pintu-pintu masuk ke Indonesia, baik WNI maupun orang asing," ujarnya.

Terkait mitigasi, dia meminta Kemenkes harus memiliki sejumlah kesiapan mencakup fasilitas kesehatan, tenaga medis, hingga ketersediaan obat-obatan.

"Mempersiapkan rumah sakit, tenaga kesehatan, dan obat-obatan jika 'super flu' terbukti sudah masuk ke Indonesia dan segera melakukan tindakan pengobatan," ujarnya.

"Tingkatkan kewaspadaan dengan memberikan peringatan dini kepada semua WNI yang bepergian ke Amerika atau keluar negeri," imbuh politikus Golkar itu.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, Nihayatul Wafiroh, juga meminta Kemenkes mengambil langkah cepat dan terukur untuk menguji ulang hingga menyiapkan vaksin alternatif terkait superflu yang kini disebut sudah masuk ke wilayah Indonesia.

"Jika vaksin yang ada tidak memberikan perlindungan yang memadai terhadap subclade K, kami minta Kemenkes segera melakukan uji ulang, transparan dalam publikasi hasilnya, dan menyusun rencana antisipasi vaksin alternatif yang lebih manjur," ujar Ninik kepada wartawan, Rabu (31/12).

 Ia juga meminta transparansi data uji klinis dan hasil surveilans virus influenza di Indonesia.

"Dan ketiga, saya minta adanya percepatan pengembangan atau pengadaan vaksin alternatif yang lebih efektif bila terbukti vaksin saat ini memiliki efektivitas rendah terhadap varian yang dominan," tegasnya.

Pelajaran dari pandemi Covid, pemerintah harus transparan

Kapoksi Komisi IX Fraksi PAN DPR RI, Ashabul Kahfi, meminta masyarakat tak panik menyikapi isu penyakit super flu ketika masuk ke Indonesia. Namun, Ashabul menegaskan kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan.

Selain itu, belajar dari pengalaman pandemi sebelumnya menjadi pelajaran penting jika pencegahan paling efektif dimulai dari lingkungan keluarga. Dia mendorong pemerintah untuk siaga dan transparan.

"Saya kira yang pertama perlu kita sampaikan ke publik adalah, jangan panik, tapi tetap waspada. Istilah 'super flu' yang ramai diberitakan itu memang terdengar menakutkan, tapi pada dasarnya ini masih kelompok flu yang kita kenal, hanya dengan penyebaran yang cukup cepat di beberapa negara," kata Ashabul kepada wartawan, Selasa kemarin.

Dia pun mendorong Kemenkes memperkuat pemantauan serta kesiapan layanan kesehatan. Menurutnya, deteksi dini hingga komunikasi yang terbuka dan menenangkan kepada publik menjadi penting dilakukan.

"Kemenkes perlu terus memperkuat pemantauan dan kesiapan layanan kesehatan. Deteksi dini, kesiapan puskesmas dan rumah sakit, serta komunikasi yang jujur dan menenangkan kepada masyarakat itu kunci," ujarnya.

Ashabul juga mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan kondisi kesehatan anak sehari-hari. Dia meminta orang tua tak memaksakan anak beraktivitas jika menunjukkan gejala sakit.

"Ini bukan soal menakut-takuti, tapi soal membangun kewaspadaan yang rasional," tuturnya.

Pernyataan Kemenkes

Sebelumnya, saat mengonfirmasi bahwa Super Flu sudah masuk ke Indonesia, Plt Direktur Penyakit Menular Kemenkes Prima Yosephine mengatakan subclade K belum mendominasi total kasus influenza di Tanah Air. Dia pun menegaskan belum ada lonjakan kasus influenza secara nasional akibat peredaran subclade K tersebut.

"Mayoritas subtipe influenza yang terdeteksi saat ini masih Influenza A H3N2. Pada minggu ke-51 tahun 2025, proporsinya bahkan mencapai 100 persen," kata Prima.

Sebaliknya, dia bilang Kemenkes mencatat setelah subclade K teridentifikasi, tren kasus influenza nasional justru menunjukkan penurunan. Berdasarkan surveilans hingga 27 Desember 2025, proporsi kasus influenza turun menjadi 12 persen pada minggu ke-51 dibandingkan pekan sebelumnya.

"Proporsi kasus influenza menurun menjadi sebesar 12 persen pada minggu ke-51 dibandingkan minggu sebelumnya. Berdasarkan karakteristik usia, proporsi tertinggi kasus influenza adalah usia 18-59 tahun atau 40 persen," jelasnya.

Pemantauan melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) juga menunjukkan kecenderungan serupa pada penyakit saluran pernapasan lain seperti ISPA, ILI, dan pneumonia.

"Hasil pemantauan melalui SKDR, untuk pneumonia, ILI, dan ISPA, didapatkan kecenderungan penurunan tren beberapa minggu terakhir," kata Prima.

Baca berita lengkapnya di sini, di sini, dan di sini.

(kid/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER