WAWANCARA M. KUSNAENI

PSSI Harus Adil Menilai Timnas U19

CNN Indonesia
Kamis, 21 Agu 2014 15:25 WIB
PSSI membuat tim evaluasi tersingkirnya Indonesia dari turnamen Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam. Pengamat sepakbola, M. Kusnaeni, memberikan pendapatnya atas proses tersebut. 
Tim nasional U19 yang tersingkir dari Piala HBT 2014 akan menjalani proses evaluasi.
Jakarta, CNN Indonesia --

“Ada bagusnya Indonesia mengalami kekalahan,” ujar M. Kusnaeni, seorang pengamat sepakbola.

Komentator televisi yang akrab disapa dengan sebutan Bung Kus ini berpendapat bahwa rentetan kekalahan yang baru saja dialami oleh tim naisonal U19 di Brunei Darussalam akan membuat mereka menginjak tanah lagi.

Menurutnya, ditundukkan oleh lawan-lawan yang berada di ‘sekitar’ dan dengan level di bawah Indonesia akan membuat tim asuhan Indra Sjafri lebih rendah hati dalam menghadapi Piala AFC U19 pada Oktober mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sisi positifnya tim ini akan menyadari bahwa mereka bukan tim superior. Bahwa mereka bisa kalah,” kata Kusnaeni.

Pada turnamen Hassanal Bolkiah Trophy pada 14-19 Agustus lalu, Evan Dimas dan kawan-kawan kalah dari Vietnam U21, Brunei Darussalam U21, dan Kamboja U21.

Namun, pria berkacamata ini menegaskan bahwa hasil timnas U19 pada turnamen itu tidak boleh dijadikan tolok ukur keberhasilan.

“Target tim ini kan untuk lolos ke kejuaran dunia dengan entry point dari Piala AFC U19. Jadi, tim ini harus diukur dari keberhasilan pencapaian di Piala AFC.”

“Hasil di Brunei tidak terlalu relevan untuk dijadikan bukti bahwa mereka tidak kompeten,” ujar Kusnaeni. “Pertama, karena mereka menghadapi pemain dengan usia lebih tinggi. Kedua, karena tim ini tidak disiapkan untuk tampil di Brunei, tapi Piala Cotif.”

Kusnaeni lalu menambahkan bahwa ketika tiba-tiba timnas mengikuti kompetisi dengan jenjang usia lebih tinggi, hal ini mengganggu jika dilihat dari segi persiapan,.

“Masyarakat, penggemar sepakbola, dan PSSI harus adil dalam menilai. Bahwa tim ini ditugaskan ke turnamen Hassanal Bolkiah sangat mendadak,” ujarnya lagi.

Prihal tim evaluasi yang dibentuk oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia dan Badan Tim Nasional (BTN), ia berpendapat bahwa evaluasi adalah proses biasa dalam manajemen.

Namun, menurutnya, proses tersebut tidak perlu dibuat mencekam dengan mendatangkan pelatih timnas senior, pelatih timnas U23, atau pengamat.

“Untuk apa? Kayak mau disidang? Salahnya apa?” tanya pria yang pernah bergelut sebagai wartawan itu. “Jangan dibikin seolah-olah tim ini adalah pesakitan.”

Selain itu, Kusnaeni juga mewanti-wanti agar otonomi pengelolaan tim jangan sampai diganggu gugat.

“Hal itu berbahaya terhadap kepercayaan diri pemain dan terhadap kepercayaan pemain terhadap pelatih,” ujar pria berusia 46 tahun tersebut.

”Lebih berbahaya lagi jika dalam keadaan seperti ini PSSI berpikir untuk mengganti pelatih.”

“Itu akan menjadi tindakan yang dalam tanda petik bodoh,” ujar Kusnaeni.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER