Atlet Angkat Besi Belum Dapatkan Suplemen

Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang bergulirnya Asean Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, hingga kini atlet angkat besi masih belum menerima suplemen untuk menunjang kebugaran mereka.

Padahal, menurut manajer sekaligus pelatih tim nasional angkat besi, Dirdja Wihardja, dirinya melalui Persatuan Angkat Besi-Binaraga-Angkat Beban Seluruh Indonesia (PABBSI) telah mengajukan surat sejak awal Agustus lalu.

"Butuh suplemen agar pemulihan kita lebih baik. Dari awal Agustus kita udah mengajukan surat, tapi sampai sekarang belum ada pemenuhannya," ujar Dirdja.

Selain itu Dirdja juga berpendapat perhatian pemerintah kepada cabang olahraga angkat besi masih rendah.

"Honor kemarin sempat terlambat. Untuk yang Februari baru dibayar bulan April," lanjut Dirdja.

Oleh karena itu, menjelang terpilihnya kabinet baru di pemerintahan Presiden terpilih Jokowi nanti, Dirdja mengutarakan harapannya kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang baru agar lebih memperhatikan cabang angkat besi.

"Angkat besi adalah salah satu olahraga yang rajin menyumbangkan prestasi selain bulutangkis dan panahan. Jadi ya semoga Menpora baru nanti bisa lebih memperhatikan kami, dan tentunya olahraga secara keseluruhan," ujar Dirdja sambil tertawa.

Untuk saat ini pelatihan timnas angkat besi terpusat di tiga tempat. Dari sepuluh lifter (enam pria dan empat wanita) yang akan diterjunkan PABBSI, enam lifter berlatih di Jakarta, tiga di Bekasi, dan satu di Lampung.

Di Asian Games Guanzhou 2010, angkat besi menyumbangkan satu perak atas nama Sinta Darmariani dan tiga perunggu atas nama Eko Yuli Irawan, Jadi Setiadi, dan Triyatno.

Oleh KONI, angkat besi diproyeksikan sebagai salah satu cabang olah raga yang bisa menyumbangkan emas di Asian Games 2014. Indonesia menargetkan meraih sembilan emas.