Bianchi Dipastikan Cedera Otak Traumatis

Suzuka, CNN Indonesia -- Keluarga Jules Bianchi, pebalap Formula Satu (F1) yang mengalami kecelakaan dalam Grand Prix Jepang, Minggu (5/10) lalu, telah mengkonfirmasi cedera otak yang dialami sang pebalap, yaitu diffuse axonal injury (DAI).

DAI sendiri merupakan cedera traumatis yang mengenai axon-axon, atau bagian dari sel-sel saraf pada otak pada area yang luas. Menurut BraindandSpibalCord.org, cedera ini adalah penyebab utama kematian pada orang-orang yang mengalami cedera otak traumatis.

Pebalap berusia 25 tahun ini masih belum melewati masa kritis, seperti diungkapkan pihak keluarga dalam pernyataan yang dirilis akun resmi tim F1 di Facebook.

"Jules tetap berada di unit perawatan intensif di Yokkaichi. Dia berada dalam kondisi stabil meskipun masih kritis," tulis pernyataan tersebut.

Pihak keluarga juga berterima kasih terhadap pihak profesional rumah sakit yang telah menyediakan perawatan terbaik.

"Ini adalah masa-masa sulit bagi keluarga kami, namun dukungan dan perhatian yang dikirimkan dari seluruh dunia untuk Jules menguatkan kami. Kami ingin menunjukkan rasa terima kasih kami yang tulus."

Pernyataan itu juga menyatakan, "Kami juga berterimakasih atas kehadiran Profesor Gérard Saillant, presiden dari Komisi Medis FIA, dan Profesor Alessandro Frati, ahli bedah syaraf dari Universitas Roma La Sapienza, yang pergi ke Jepang atas permintaan Scuderia Ferrari.

"Mereka tiba di rumah sakit pada Selasa dan bertemu dengan tim medis yang bertanggung jawab atas penanganan Ules, untuk mengetahui informasi selengkap-lengkapnya sehingga mereka bisa memberikan saran pada keluarga."  

Pebalap Marussia ini mengalami kecelakaan ketika mobilnya tergelincir dan menabrak derek yang sedang mengurus kendaraan Adrian Sutil, pebalap yang juga kecelakaan di tikungan yang sama satu putaran sebelumnya.