London, CNN Indonesia -- Para pembeli baru klub-klub sepakbola di Inggris dan Wales kemungkinan besar harus menjual 10 persen dari saham mereka kepada suporter klub, dalam rencana yang akan diajukan oleh partai oposisi Inggris, Partai Buruh, Jumat (17/10).
Menurut partai buruh, rencana ini dibuat agar para suporter memiliki peran lebih dalam kelangsungan klub, sehingga menurunkan resiko kekecewaan suporter karena harga tiket, dan juga pernak-pernik klub, semakin melambung.
"Kita telah mencapai titik kritis dalam kelangsungan sepakbola kita," ujar Clive Efford, juru bicara partai Buruh di bidang olahraga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seringkali para suporter diperlakukan tidak adil dengan semakin melonjaknya harga tiket, pemindahan stadion, dan klub yang dibebani utang pemilik atau ancaman kebangkrutan," lanjut Efford.
Dengan adanya rencana partai Buruh tersebut, setiap pembeli yang tertarik untuk memiliki saham di klub Inggris harus menawarkan 10 persen dari saham yang mereka beli kepada organisasi suporter.
Organisasi suporter ini kemudian akan memiliki kekuatan untuk meningkatkan saham mereka hingga 25 persen, namun mereka tidak dapat menghalangi proses pengambilan alih kepemilikan atau mengubah strategi pemasaran klub.
Rencana partai Buruh ini mendekati kebijakan yang diterapkan di sepakbola Jerman, yaitu minimum 51% saham klub dimiliki para suporter.
Menerapkan peraturan tersebut, klub-klub di Jerman juga terbukti mampu bersaing di kompetisi Eropa, dan juga tetap mempertahankan harga tiket mereka tetap dibawah harga tiket di inggris.
Reformasi yang diusulkan oleh partai Buruh ini berpotensi menimbulkan kemerosotan investasi bagi para klub dan juga dapat mengganggu atmosfer di dewan direksi.
Namun rencana partai Buruh ini mendapatkan dukungan dari Supporters Direct, sebuah lembaga yang mewakili lebih dari 200 organisasi suporter, yang mengkampanyekan peran lebih suporter dalam klub sepakbola.
Jika partai Buruh, yang saat ini memiliki keunggulan tipis dalam jejak pendapat di Inggris, berhasil memenangi pemilihan umum pada Mei 2015 mendatang, mereka juga akan memaksa para klub untuk menempatkan setidaknya dua perwakilan suporter di dewan direksi klub.
Sepakbola inggris sendiri mendapatkan pemasukan lebih banyak ketimbang liga-liga domestik Eropa lainnya, sehingga memancing kedatangan investor asing dan juga para pemain top.
Dalam sebuah survei yang dilakukan Deloitte pada bulan Juni lalu, 20 klub top di Inggris menarik pendapatan sebanyak 3,2 milyar poundsterling pada musim kompetisi 2013/2014 lalu.
Namun, banyaknya keuntungan dan juga meningkatnya popularitas ini juga turut membawa dampak negatif lain.