London, CNN Indonesia -- Gol spektakuler yang gelandang serang Tottenham Hotspur, Erik Lamela, saat melawan Asteras Tripolis di pentas Liga Eropa, Kamis (23/10) waktu setempat, ternyata dilakukan bukan tanpa sengaja. Lamela sering melakukan tendangan rabona saat menjalani latihan.
Lamela mencetak gol spektakuler saat Tottenham melumat Asteras di White Hart Lane. Pemain asal Argentina itu mencetak gol lewat tendangan rabona pada menit ke-29. Lamela mencetak gol menggunakan kaki kiri yang melewati bagian belakang kaki kanan.
Gol spektakuler Lamela menutup kisah sukses Harry Kane yang menciptakan hattrick ke gawang Asteras. Kane mengaku tidak terkejut dengan gol rabona Lamela.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sering melihat Lamela melakukan rabona saat latihan, dia sudah biasa melakukannya. Senang melihat tendangan rabona Lamela membuahkan hasil di pertandingan besar," ujar Kane kepada
ITV usai pertandingan.
Rabona merupakan salah satu teknik menendang tersulit dalam sepak bola. Pemain pemain yang memiliki teknik individu di atas rata-rata yang mampu melakukannya, seperti Angel Di Maria dan Ronaldinho.
Kapok jadi kiperKane harus mengakhiri pertandingan sebagai penjaga gawang Tottenham menyusul kartu merah yang didapat Hugo Lloris pada menit ke-87. Penyerang 21 tahun itu mengaku kapok menjadi penjaga gawang.
Satu gol Asteras yang dicetak melalui tendangan bebas Jeronimo Barrales terjadi karena blunder Kane di bawah mistar gawang. Tangkapan Kane tidak lengket saat ingin mengantipasi tendangan Barrales.
"Saya sebenarnya cukup senang menjadi kiper, tapi ketika melihat tendangan bebas itu datang, saya jadinya tidak senang. Itu bukan usaha terbaik, dan saya akan menyerahkannya ke kiper sesungguhnya mulai saat ini," ucap Kane.
Kemenangan atas Asteras membuat Tottenham naik ke posisi dua klasemen Grup C Liga Eropa dengan torehan lima poin. Tim besutan Mauricio Pochettino hanya kalah selisih gol dari Besiktas.