Mantan Bintang Timnas Apresiasi Sanksi Komdis

CNN Indonesia
Jumat, 21 Nov 2014 07:21 WIB
Mantan striker Timnas era 1960an mengapresiasi hukuman keras yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI terhadap pelaku sepak bola gajah di Divisi Utama.
Ketua Komisi Disiplin PSSI Hinca Panjaitan (kiri) saat memimpin sidang Komisi Disiplin PSSI di Kantor PSSI, Senayan, pada Selasa (28/10). Kamis (20/11) Hinca telah mengumumkan sanksi yang dijatuhkan kepada pelaku sepak bola gajah di Divisi Utama.(CNN Indonesia/Haryanto Tri Wibowo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Bintang Timnas Indonesia di era 1960an Hengky Timisela mengapresiasi sanksi keras yang diberikan Komisi Disiplin PSSI terhadap pelaku sepak bola gajah di divisi utama Liga Indonesia.

Hengky berharap sanksi itu bisa menularkan efek jera sehingga dapat memperbaiki dunia sepak bola Indonesia.

"Kalau kita mau menerapkan fair play. Kita harus menghukum semua tindakan tidak profesional (dalam sepak bola)," kata Hengky kepada CNN Indonesia, Jumat (21/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya itu, sambung pria kelahiran Surabaya, 22 November 1937, sanksi keras yang dijatuhkan Komdis PSSI bisa membantu menjaga nama baik sepak bola Indonesia baik di tingkat lokal, maupun internasional.

Hengky menuturkan ia terenyuh ketika mendengar dan melihat berita mengenai sepak bola gajah yang dilakoni PSS Sleman dan PSIS Semarang di babak delapan besar Divisi Utama pada 26 September lalu.

"Buruk," kata Hengky singkat ketika dihubungi CNN Indonesia.

Hengky pun tak menyangka setelah momen terburuk sepak bola gajah yang dilakoni timnas Indonesia pada ajang Piala AFC 1998 kembali diulangi insan sepak bola dalam negeri.

"Citra sepak bola Indonesia jadi buruk. Itu sama saja dengan tidak mau menerapkan fair play dalam sepak bola," kata pria yang mencetak 55 gol dari 63 pertandingan bersama timnas Indonesia selama tiga tahun.

Di sisi lain, Hengky berharap Komdis PSSI tidak melupakan peluang para terhukum tersebut untuk melakukan banding.

"Itu hak mereka, karena menyangkut penghidupan mereka juga," kata mantan bintang Persib 1960an itu menandaskan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER