Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Bintang Timnas Indonesia di era 1960an Hengky Timisela mengapresiasi sanksi keras yang diberikan Komisi Disiplin PSSI terhadap pelaku sepak bola gajah di divisi utama Liga Indonesia.
Hengky berharap sanksi itu bisa menularkan efek jera sehingga dapat memperbaiki dunia sepak bola Indonesia.
"Kalau kita mau menerapkan
fair play. Kita harus menghukum semua tindakan tidak profesional (dalam sepak bola)," kata Hengky kepada CNN Indonesia, Jumat (21/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya itu, sambung pria kelahiran Surabaya, 22 November 1937, sanksi keras yang dijatuhkan Komdis PSSI bisa membantu menjaga nama baik sepak bola Indonesia baik di tingkat lokal, maupun internasional.
Hengky menuturkan ia terenyuh ketika mendengar dan melihat berita mengenai sepak bola gajah yang dilakoni PSS Sleman dan PSIS Semarang di babak delapan besar Divisi Utama pada 26 September lalu.
"Buruk," kata Hengky singkat ketika dihubungi CNN Indonesia.
Hengky pun tak menyangka setelah momen terburuk sepak bola gajah yang dilakoni timnas Indonesia pada ajang Piala AFC 1998 kembali diulangi insan sepak bola dalam negeri.
"Citra sepak bola Indonesia jadi buruk. Itu sama saja dengan tidak mau menerapkan
fair play dalam sepak bola," kata pria yang mencetak 55 gol dari 63 pertandingan bersama timnas Indonesia selama tiga tahun.
Di sisi lain, Hengky berharap Komdis PSSI tidak melupakan peluang para terhukum tersebut untuk melakukan banding.
"Itu hak mereka, karena menyangkut penghidupan mereka juga," kata mantan bintang Persib 1960an itu menandaskan.