Abu Dhabi, CNN Indonesia -- Bos tim Mercedes, Toto Wolff mengatakan kalau ajang Formula Satu akan "menggali kuburan sendiri" jika mengikuti usulan tim Red Bull untuk merubah mesin V6 turbo ke versi yang lebih sederhana.
Isu ini dimulai pada Grand Prix Brasil, ketika bos Red Bull Christian Horner menyarankan agar F1 harus kembali ke mesin V8S yang telah digunakan selama delapan tahun terakhir karena mahalnya biaya mesin V6 yang digunakan di musim balapan saat ini.
Saat di Grand Prix Abu Dhabi, Horner pun merevisi usulannya dengan mengusulkan penggunaan mesin yang lebih sederhana untuk GP 2016 dan seterusnya demi menghemat biaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mercedes -0tim yang sukses tahun ini karena memiliki mesin yang inovatif-- mengatakan kalau penyederhanaan mesin bertentangan dengan tujuan F1.
"Formula Satu adalah ajang puncak para produsen mesin. Jadi kita tidak boleh kembali ke masa lalu. Mengubah peraturan hanya akan memperparah biaya," kata Wolff.
Wolff berpendapat kalau ajang F1 mungkin tidak berarti banyak bagi perusahaan minuman seperti Red Bull, meski sangat penting bagi produsen mobil seperti Mercedes.
Mengenai protes dari tim-tim kecil yang tersisih karena biaya, seperti Caterham dan Marussia, Wolff mengatakan, "Kita harus segera menemukan solusi agar tim kecil dapat terus ikut dan tim besar bisa mengembangkan teknologi."