Abu Dhabi, CNN Indonesia -- Bos Formula 1 Bernie Ecclestone mengungkapkan bahwa Qatar berencana untuk menjadi tuan rumah Grand Prix Formula 1 dalam upaya untuk membangun sejarah olahraga di negara Teluk tersebut.
Negara yang terlibat kasus kontroversial setelah memenangkan hak untuk menggelar Piala Dunia 2022 ini akan menjadi negara ketiga di timur Tengah yang menggelar F1 setelah Bahrain dan Abu Dhabi, yang menjadi tuan rumah musim ini.
Diberitakan pada tahun lalu, Qatar sedang dipertimbangkan menjadi tuan rumah ajang pengujian pra-musim, tetapi mereka memiliki ambisi lebih jauh lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip dari
The Independent, seorang sumber mengatakan kalau Qatar harus membayar sekitar £ 50 juta per tahun untuk menjadi tuan rumah perlombaan, melampaui rekor yang dibayar Abu Dhabi sebesar £ 46.3 juta.
Baca Juga: Turnamen Olahraga di Negara Gurun Pasir
Qatar sendiri memiliki Sirkuit Losail sepanjang 5,4 kilo meter yang pernah digunakan untuk turnamen GP2 dan MotoGP.
Sirkuit Losail pernah menyelenggarakan balapan MotoGP malam hari, sehingga F1 mungkin akan mengikuti format balapan Abu Dhabi yang dimulai saat senja. Ecclestone juga tidak menutup kemungkinan Qatar menyelenggarakan balapan di jalanan biasa (sirkuit non-permanen).
"Kami melihat ada kemungkinan. Qatar belum resmi ditunjuk, tetapi mereka siap untuk menjadi tuan rumah," kata Ecclestone.
Ecclestone mengatakan rincian negosiasi sangat rahasia, namun diperkirakan GP Qatar akan berlangsung pada 2017.
Pada musim balapan 2015, Formula 1 sendiri akan memecahkan rekor balapan terbanyak dalam satu musim yaitu 20 grand prix. Selain 19 GP yang berlangsung pada 2014, Formula 1 juga akan menambahkan Meksiko ke dalam daftar tuan rumah Grand Prix.