Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jakarta tidak memiliki wewenang untuk membangun stadion bagi tim sepak bola Persija.
Pasca digusurnya Stadion Lebak Bulus untuk dijadikan depo Mass Rapid Transit (MRT), pendukung Persija menuntut Pemprov Jakarta untuk membangun stadion baru bagi mereka. Menurut gubernur yang akrab dipanggil Ahok tersebut, stadion baru harusnya menjadi tanggung jawab pengurus Persija.
Pada Oktober 2012 lalu, Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Joko widodo, sendiri sempat berujar bahwa Pemprov DKI akan membangun stadion untuk Persija.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pendukung Persija mau marah, marah
dong sama pengurus Persija," ujar Ahok setelah menggelar rapat pimpinan di kantornya di Jakarta, Senin (1/12).
Mantan Bupati Belitung Timur ini kemudian memberikan satu syarat jika Persija ingin dibuatkan stadion. "Persija
kan swasta. Kalau mau kami buatkan stadion, kasih saham ke kami," ungkapnya.
Ahok kemudian mengutarakan kebingungannya terkait masalah kepemilikan Persija dan juga alasan nama pemerintah DKI Jakarta tidak tercantum dalam akta.
"Peraturan (pemerintah) mengharuskan Persija jadi badan usaha. Namun, setelah dijadikan badan usaha
kok tidak ada sahamnya (Pemprov) DKI? Lalu masing-masing pengurus mengaku memiliki Persija, karena sudah keluar duit. Itu konyol menurut saya," tegasnya.
Akhirnya Ahok menawarkan jalan tengah untuk membantu Persija. "Kalau Anda mau besarkan Persija tapi tidak punya uang, jual kepada kami," katanya sembari kembali mengungkapkan keheranan tentang ketiadaan saham Pemprov DKI Jakarta di Persija.
Semakin bingung dengan masalah Persija, akhirnya Ahok berkata, "Lama-lama bawa ke KPK juga ini. Kok ada aset Jakarta digarung begitu?"