Bos F1 Bersikukuh Adakan GP Korsel

London, CNN Indonesia -- Formula 1 kembali memasukkan GP Korea Selatan ke dalam kalender balapan meski mendapatkan tentangan. Satu alasannya adalah karena menghindari masalah hukum.  

"Kami punya kontrak dengan Korsel. Kami harus memasukkannya ke kalender, jika tidak kami bisa dituntut. Kami membiarkan tidak ada balapan di sana selama satu tahun, namun kami selalu paham bahwa kami akan mengadakannya kembali."

Pilihan Redaksi Eccleston Tepis Isu Pemecatan Sikap Vettel dan Alonso Buat Bos F1 Kecewa Vettel Masuk 300 Terkaya di Swiss

Pada kalender Formula Satu 2015 tertera balapan di sirkuit Yeongam pada 3 Mei. Jadwal tersebut mengejutkan banyak pihak, termasuk pihak panitia penyelenggara balapan.

GP Korea sempat dibatalkan pada 2014 lalu akibat keinginan promotor mengurangi biaya penyelenggaraan dan juga karena kondisi penonton yang sepi akibat jarak geografis yang jauh antara lokasi balapan dan pusat keramaian.

Kemunculan kembali GP Korsel tersebut ditengarai karena perubahan peraturan mesin.

Jika ada lebih dari 20 balapan dalam satu kalender, maka alokasi unit tenaga berubah menjadi lima per pengemudi tiap tahunnya dari sebelumnya hanya empat.

Dengan adanya balapan Korea, maka jadwal musim depan menjadi 21 balapan.

Meski balapan Korea ditiadakan, jumlah balapan tetap dihitung lebih dari 20 karena mengikuti aturan F1 yang tetap menggunakan jadwal asli. Tak ayal, tenaga unit tetap lima per-pengemudi

Ecclestone sendiri sempat bermasalah dengan Korea Selatan pada 1990 akibat mendatangani kontrak dengan beberapa promotor dan akhirnya tak pernah terselenggara balapan.

Para promotor lalu menggugat ke pengadilan, namun lalu kalah dari Ecclestone yang mampu membuktikan terjadinya pelanggaran kontrak dengan menunjukkan bukti perjanjian dengan Korsel

Ketika ditanyai bila dirinya akan mengenakan penalti lagi jika balapan kembali tidak terselenggara, Ecclestone berujar tidak akan mengambil keuntungan lebih dari yang tertera di kontrak.