Huistra: Indonesia Harus Temukan Filosofi Permainan

Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Teknik PSSI, Pieter Huistra, mengatakan, pihaknya sedang berusaha menemukan filosofi sepak bola yang tepat bagi Indonesia. Pria asal Belanda itu yakin sepak bola Indonesia akan maju jika sudah mendapatkan filosofi permainan.

Pilihan Redaksi Djohar: Yang Berkicau Bekukan PSSI Tak Paham Sepak Bola KOI Puji Kemandirian Keuangan PSSI Dari Blitar ke Kaimana, 6 Anggota Baru PSSI

Hal itu diungkapkan Huistra di depan peserta Kongres Tahunan PSSI yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (4/1). Huistra yakin Indonesia memiliki segalanya untuk menjadi kekuatan yang besar di dunia sepak bola.

"Tugas saya adalah meningkatkan sepak bola Indonesia yang sedang terpuruk. Sangat penting semuanya dikenalkan sejak usia muda pada dunia sepak bola. Siapa yang harus memperkenalkan? Pelatih," ujar Huistra.

"Itulah yang akan kami lakukan, pengembangan kepelatihan. Kami ingin anak-anak usia muda mempelajari dan mencintai sepak bola. Jadi program grassroot harus dikembangkan seperti itu," sambungnya.

Huistra kemudian mengatakan, Indonesia harus segera memiliki kompetisi usia muda yang berkesinambungan. Huistra berharap bisa meyakinkan seluruh Asosiasi Provinsi PSSI untuk fokus pada kompetisi usia muda.

Terakhir, direktur teknik 47 tahun itu menyatakan pentingnya bagi Indonesia untuk menemukan filosofi permainan sepak bola. Huistra mengaku sedang berusaha keras menemukan filosofi yang tepat bagi Indonesia.

"Penting bagi Indonesia menemukan filosofi sepak bola sendiri. Saya orang asing, Anda tahu lebih banyak, jadi saya sering bertanya apa filosofi Indonesia kepada banyak orang. Apa yang menjadi keinginan suporter," ucap Huistra.

Jika sudah menemukan filosofi permainan yang tepat, Huistra mengatakan, PSSI harus mampu menekan setiap klub di Indonesia untuk menggunakan filosofi permainan tersebut.

"Negara ini punya potensi anak muda yang besar, yang dapat kita capai jika kita memiliki fondasi yang kuat. Semoga kita juga mendapatkan bantuan dari pemerintah," ujar mantan pemain timnas Belanda tersebut. (har/har)