Rabat, CNN Indonesia -- Raja Maroko telah memecat menteri olahraga mereka setelah terjadi insiden banjir di stadion penyelenggara partai perempat final kompetisi Piala Dunia Antarklub pada Desember lalu.
Peristiwa ini ketika klub Australia Sydney Wanderers bertemu dengan klub Meksiko, Cruz Azul, dengan banjir disebabkan adanya kegagalan dalam sistem drainase dalam stadion.
Kala itu, para pemain mengeluhkan kondisi lapangan di kota Rabat bisa membahayakan mereka dan meminta penjelasan dari otoritas sepak bola tertinggi dunia, FIFA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi di stadion Pangeran Moulay Abdellah itu juga sempat membuat ramai media-media nasional Maroko serta berbagai media sosial. Akibatnya, laga perempat final selanjutnya dipindah ke kota Marrakesh.
Setelah penyelidikan menyatakan bahwa kesalahan ada pada menpora Maroko serta perusahaan yang menyiapkan laga tersebut, sang menteri, Mohamed Ouzzine, berkata bahwa ia siap meninggalkan jabatannya.
"Ketika menteri melihat laporan tersebut, ia meminta Perdana Menteri Maroko untuk menyampaikan keiinginannya untuk dilepaskan dari posisi sebagai menteri kepada Raja Maroko," ujar kantor berita MAP.
Hingga saat ini, belum jelas dampak dari pemecatan Ouzzine terhadap koalisi yang memegang negara. Partai Ouzzine sendiri masih menempatkan lima wakil pada susunan kementerian.
(vws)