Sydney, CNN Indonesia -- Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa mengabaikan keluhan-keluhan para pemain dan pelatih tentang mengenai standar wasit pada Piala Asia 2015 yang sedang berlangsung di Australia.
"Sheikh Salman tetap mempercayai kemampuan para wasit dan berharap mereka akan terus melanjutkan kontribusi positif di turnamen, yang akan sangat membantu reputasi wasit di Asia," tulis pihak AFC dalam rilis yang mereka keluarkan, 14 Januari 2015.
Hal itu disimpulkan Salman setelah mengajak Sekretaris Jenderal AFC Alex Soosay bertemu dengan para wasit Piala Asia 2015 di Sidney, Selasa (13/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pada awal pekan ini, gelandang timnas Jepang Keisuke Honda mengkritik performa wasit dalam pertandingan negaranya melawan Palestina. Dalam laga itu Jepang menggilas Palestina 4-0.
Honda mendeskripsikan gaya wasit yang memimpin pertandingan, Abdulrahman Hussain, layaknya wasit basket. Pasalnya wasit tersebut sangat sering membunyikan peluitnya dan memberikan hukuman atas pelanggaran.
"Saya tidak ingin mengeluh, tetapi mereka harus merubah level para wasit," ujar Honda seperti yang dilansir dari
Kyodo News. "Selama pertandingan saya tidak ingin mengatakannya karena saya tidak ingin membuang-buang tenaga saya, tetapi itu seperti pertandingan basket. Jika kami menyentuh badan lawan maka itu merupakan pelanggaran."
Keluhan lain datang dari pemain-pemain Australia terhadap wasit asal Jepang, Ryuji Sato. Sato dikritik karena hanya memberi kartu kuning terhadap pemain Oman setelah melakukan tekel berbahaya dengan dua kaki terhadap pemain Australia, Tim Cahill, Selasa (13/1).
Pada pertandingan yang sama, Sato pun dikritik atas keputusannya memberi penalti kepada Australia dalam pertandingan tersebut. Padahal, Mark Milligan telah melesakkan bola ke gawang lawan sebelum penalti itu diberi.
"Saya sangat terkejut saat melihat wasit dengan cepat memberikan kartu kuning kepada salah satu pemain saya karena tidak mendengar peluit, padahal dia (wasit) melihat permainan negatif Bahrain," ujar pelatih Iran, Carlos Queiroz, usai laga melawan Bahrain, Minggu (11/1), "Setelah 10 pelanggaran beruntun, dia tidak memberikan mereka satu pun kartu kuning."
(kid/kid)