Jakarta, CNN Indonesia -- Teknologi garis gawang akan mulai digunakan di kompetisi sepakbola Italia, Serie A, setelah Asosiasi Sepakbola Italia memberikan lampu hijau terhadap penggunaan teknologi tersebut.
Pihak Liga Primer Inggris telah secara sukses mengadopsi teknologi, yang pertama kali digunakan pada Piala Dunia 2014 lalu di Brazil.
"Pertemuan pagi ini telah membuka pintu bagi masuknya teknologi garis gawang ke negara kita," ujar Ketua Asosiasi Sepakbola Italia, Carlo Tevecchio seperti dilansir dari
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya yakin bahwa para musim depan penggunaan teknologi ini tidak terelakkan lagi."
Selain Serie A Italia, Bundesliga Jerman juga akan mengadopsi teknologi tersebut setelah klub-klub Liga Jerman pada Desember lalu telah menyetujui penggunaan teknologi yang akan mengurangi beban hakim garis tersebut.
Teknologi ini pertama kali diusulkan pada tahun 2000 lalu, saat laga antara Nigeria dan Kamerun yang berlanjut ke babak adu penalti.
Saat itu wasit menganggap tendangan pemain Nigeria, Victor Ikpeba tidak gol, meski pada tayangan ulang terlihat bahwa bola sebenarnya telah melewati garis gawang.
Selain itu terjadi beberapa kejadian kontroversial lain sehingga seruan terhadap penggunaan teknologi ini semakin nyaring.
Salah satu contohnya adalah gol spektakuler pemain Tottenham Hotspur, Pedro Mendes dari jarak 50 meter saat menghadapi Manchester United, yang tidak disahkan oleh wasit.
Dalam tayangan ulang sebenarnya terlihat bahwa penjaga gawang United, Roy Carrol memantulkan bola melewati garis gawang dan luput dari penglihatan wasit.
(mar/vws)