Jakarta, CNN Indonesia -- Jauh sebelum Alexis Sanchez mengharumkan nama Chili di kancah persepakbolaan Eropa, nama Ivan Zamorano telah terlebih dahulu mengibarkan panji-panji negara Chili di antaranya tenarnya pesepak bola asal Brasil dan Argentina.
Dilahirkan tepat 48 tahun lalu, yaitu pada 18 Januari 1967, dengan nama Ivan Luis Zamorano Zamora, pemain dengan sebutan Bam Bam ini pun kemudian menjadi salah satu penyerang terbaik yang pernah merumput di Eropa.
Langkah pertama Zamorano menuju Eropa dimulai saat ia bergabung dengan klub Swiss, Saint Gallen. Di sana ia mencetak 34 gol dari 56 pertandingan, sebelum hijrah ke La Liga Spanyol bersama Sevilla.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zamorano tidak bertahan lama di Sevilla. Pada 1992 ia bergabung dengan raksasa ibukota Spanyol, Real Madrid, dengan banderol harga US$ 5 juta.
Bersama Madrid, Zamorano berhasil meraih gelar La Liga, Piala Raja, dan juga Piala Super Spanyol.
Bersama dengan pengkreasi serangan Madrid saat itu, Michael Laudrup, Zamorano berhasil meraih Piala Pichichi (pencetak gol terbanyak Spanyol) karena berhasil mencetak 27 gol -- termasuk mencetak
hattrick saat menghadapi Barcelona.
Setelah mencetak 77 gol dari 137 pertandingan di berbagai kompetisi bersama Madrid, Pada 1996 Zamorano akhirnya menginjakkan kakinya di Italia, bersama Internazionale Milan.
Nomor Unik ZamoranoBersama dengan pemain-pemain bintang seperti Youri Djorkaeff, Diego Simeone, Javier Zanetti, dan Ronaldo, pemain Chili ini menjadi salah satu penyerang paling ditakuti di Serie A Italia.
Namun, Zamorano harus merelakan nomor punggung kesayangannya, sembilan, setelah kedatangan Roberto Baggio di Giuseppe Meazza pada 1998.
Kala itu, Baggio yang akan mengenakan nomor punggung sepuluh, membuat Ronaldo da Lima diberikan nomor punggung sembilan (sebelumnya 10), nomor yang semula digunakan Bam Bam.
Namun Zamorano tidak kehilangan akal. Ia memilih mengenakan seragam bernomor 18 dengan tambahan tanda '+' di antara kedua angka tersebut, sehingga membuatnya secara matematis merupakan penyerang bernomor punggung sembilan.
Pada penghujung karirnya, Zamorano akhirnya kembali ke Amerika Selatan, setelah ia bergabung dengan klub Meksiko, America, sebelum bergabung dengan klub idolanya sejak kecil, Colo-Colo, pada 2003.
Salah Satu Penyerang Ganas ChiliDi level internasional, nama Zamorano juga meninggalkan jejak yang besar di hati pecinta sepakbola dunia, terutama karena duet 'kembar'-nya bersama Marcelo Salas yang dikenal dengan sebutan Za-Sa.
Zamorano sendiri berhasil mengantarkan negaranya meraih medali perunggu di Olimpiade 2000.
Dengan total 34 gol dari 69 penampilan bersama Chili, Zamorano juga menjadi salah satu penyerang ganas yang pernah dimiliki
La Roja bersama dengan Salas, dan kini Alexis Sanchez.
Pertandingan terakhirnya bersama Chili terjadi pada 1 September 2001, saat Chili meraih kemenangan 2-1 atas Perancis.
Kini setelah menggantung sepatunya, Zamorano kini masih terlibat di dunia sepakbola, setelah menjadi asisten pelatih tim nasional Chili U-18.
Dan bukan tidak mungkin Zamorano suatu hari nanti akan menggantikan Jorge Sampaoli sebagai pelatih kepala Chili, apalagi mengingat pemain yang telah 16 tahun lebih menghibur mata pecinta sepakbola dunia itu merupakan figur populer di Chili.
Selamat ulang tahun Bam Bam!
(vws/vws)